Benarkah Motif Tista Bunuh Saudara Tiri Hanya karena 3 Hari Berturut-turut Mimpi Dibunuh Saudaranya?
Nyoman Tista mengaku mimpi dibunuh saudaranya tak hanya sekali saja, namun sudah 3 kali berturut-turut.
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, KARANGASEM - Hanya karena bermimpi dibunuh oleh saudara tirinya, I Nyoman Tista (45) tega membunuh Ketut Badung (47), warga Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem.
Nyoman Tista mengaku mimpi dibunuh itu tak hanya sekali saja, namun sudah 3 kali berturut-turut.
Baca juga: Gadis Penjual Gorengan Dibunuh, Peran Bhabinkamtibmas Mantau Mantan Terpidana Dipertanyakan
Menurut pengakuan Tista, dirinya khawatir jika mimpi itu akan menjadi kenyataan.
Karena itulah Tista sengaja 'duluan' membunuh Ketut Badung, Selasa (24/9/2024) lalu sebelum dia benar-benar dibunuh seperti dalam mimpinya.
Pengakuan ini diungkapkan Tista saat diperiksa polisi, Kamis (27/9/2024).
Benarkah mimpi ini yang menjadi motif Tista tega membunuh saudara tirinya?
Hingga kini pengakuan tersangka ini masih didalami polisi.
Polisi tak serta merta menerima pengakuan dari tersangka lantaran masih butuh pendalaman lebih lanjut.
Mengutip Tribun-Bali.com, Kasat Reskrim Polres Karangasem AKP Agus Adi Apriyoga mengatakan, tersangka Tista menderita luka-luka pada tangan dan pahanya usai kejadian tersebut.
Luka itu disebabkan perlawanan yang dilakukan korban ketika ditikam oleh pelaku.
Baca juga: Dugaan Polisi Terbukti, Brigpol Johan Herik Dibunuh OPM, TPNPB Akui Pelakunya Duwi Telenggen
Karena itulah Tista baru diperiksa setelah menjalani operasi dan perawatan di RSUD Karangasem.
"Pemeriksaan pertama telah kami lakukan, dan dari pengakuan pelaku, ia tidak ada masalah dengan korban," jelas AKP Agus Adi Apriyoga, Jumat (27/9/2024).
Menurut pengakuan pelaku, permasalahan dirinya dan korban telah lama selesai.
"Pengakuannya tidak ada permasalahan. Terkait masalah lama antar keduanya, sudah selesai kalau dari keterangan pelaku," ungkap Apriyoga.
Pelaku justru mengaku berniat menghabisi korban, karena bermimpi dibunuh oleh korban, tiga hari berturut-turut.
"Pelaku takut mimpi itu jadi kenyataan, sehingga terjadilah peristiwa itu," ungkapnya.
Kepolisian belum berencana memeriksa kondisi kejiwaan pelaku.
"Kalau saat dimintai keterangan, pelaku tidak berbelit-belit. Tapi motif dari pelaku melakukan penusukan ke saudara tirinya ini, terus akan kami dalami," ungkap Apriyoga.
Baca juga: Pria di Bekasi Tewas Ditikam Gara-gara Bawa Kabur Istri Pelaku
Tersangka Jalani Operasi
Diketahui pemeriksaan ini dilakukan setelah tersangka dinyatakan kondisinya membaik pasca operasi.
Tista sebelumnya menjalani operasi di RSUD Kabupaten Karangasem akibat luka parah yang dideritanya.
AKP Agus Adi Apriyoga mengatakan, pelaku harus menjalani operasi akibat luka terbuka yang cukup parah pada paha dan tangannya.
"Kemarin baru selesai operasinya, saat ini pelaku masih dirawat," ujar Agus Adi Apriyoga, Kamis (26/9/2024).
Pemeriksaan terhadap pelaku akan langsung dilakukan setelah tim medis sudah memperbolehkan pelaku pulang dari rumah sakit.
"Informasi terakhir dari pihak RS, kondisi pelaku sudah membaik," ungkap Apriyoga.
Kasus ini juga akan langsung ditangani oleh Satreskrim Polres Karangasem.
"Pemeriksaan terhadap pelaku, segera mungkin kami lakukan. Rencana hari ini," ujarnya.
Baca juga: Pria Tewas Dibunuh di Gudang Minimarket, Pelaku Dipergoki Pegang Pisau
Kronologis Pembunuhan
Peristiwa itu terjadi saat penampahan Galungan di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Selasa (24/9/2024).
I Ketut Badung tewas bersimbah darah setelah ditikam oleh saudara tirinya, I Nyoman Tista (45) sekitar pukul 17.00 Wita.
Peristiwa itu diketahui oleh dua orang saksi.
Saksi pertama, I Kadek Widiasa (34).
Awalnya Widiasa mendengar teriakan minta tolong tidak jauh dari rumahnya.
Saat Widiasa keluar rumah, ia melihat korban Ketut Badung sudah dalam keadaan bersimbah darah di dekat cubang.
"Saksi (Widiasa) saat itu juga melihat pelaku (Nyoman Tista) di depan rumahnya dalam keadaan terluka," ungkap Gede Sukadana, Rabu (25/9/2024).
Pelaku terluka diduga akibat perlawanan oleh korban saat terjadinya penikaman.
Sementara saksi lainnya, Ni Luh Sari (41) melihat pelaku mendekati korban.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Balita Dililit Lakban di Banten Akui Tak Menyesal, Masih Dendam pada Ibu Korban
Tanpa basa-basi, ia melihat pelaku langsung menikam korban pada bagian dada kiri dengan pisau.
Saksi melihat korban sempat melakukan perlawanan, namun luka yang diderita korban cukup parah hingga meninggal dunia di TKP.
Para saksi lalu melaporkan peristiwa itu ke Bhabinkamtibmas, dan diteruskan ke Polsek Kubu.
Aparat kepolisian mengamankan pelaku, yang juga telah bersimbah darah karena terluka.
"Saat itu pelaku mengalami pendarahan di tangan kiri, kemudian diajak berobat ke Puskesmas Kubu 2 dan selanjutnya dirujuk ke RSUD Karangasem," jelas Sukadana.
Diduga peristiwa itu dilatar belakangi karena masalah dendam pribadi.
"Kami masih lakukan pendalaman, apa motif dari pelaku menusuk saudara tirinya," kata Iptu I Gede Sukadana.
Diduga ada dendam pribadi antara pelaku dan korban, terkait dengan permasalahan di Pura Dadia.
"Diduga karena ada dendam pribadi masalah di pura keluarga atau pura dadia, karena korban dan tersangka masih ada hubungan saudara tiri beda ibu," ungkap Sukadana.
Sumber: Tribun-Bali.com
Diolah dari artikel yang telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Takut Dihabisi di Mimpi, Nyoman Tega Bunuh Saudara Tiri di Desa Ban Karangasem
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.