Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Reini Wirahadikusumah, Rektor ITB yang Jadi Sorotan, Minta Penerima Beasiswa Kerja Part Time

Rektor ITB, Reini Wirahadikusumah jadi sorotan setelah adanya kebikan yang meminta mahasiswa penerima beasiswa bekerja part time.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in Profil Reini Wirahadikusumah, Rektor ITB yang Jadi Sorotan, Minta Penerima Beasiswa Kerja Part Time
TribunJabar.id/Gani Kurniawan
Reini Wirahadikusumah seusai dilantik sebagai Rektor ITB periode 2020-2025 dalam Sidang Terbuka Majelis Wali Amanat ITB di Aula Barat ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung, Senin (20/1/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Institut Teknologi Bandung (ITB), tengah menjadi sorotan publik.

Hal ini setelah adanya kebijakan yang meminta mahasiswa penerima beasiswa uang kuliah tunggal (UKT) bekerja part time atau paruh waktu di kampus.

Buntut dari kebijakan itu, sang rektor, Reini Wirahadikusumah, turut menjadi sorotan.

Lantas seperti apa profil Reini Wirahadikusumah?

Melansir TribunJabar.id, Reini Djuhraeni Wirahadikusumah adalah Rektor ITB periode 2020-2024.

Reini menggantikan Rektor ITB sebelumnya, Kadarsah Suryadi.

Reini adalah rektor perempuan pertama di ITB sejak kampus dibuka pada 1920.

BERITA REKOMENDASI

Reini merupakan putri mendiang Sadikin Wirahadikusumah, adik Wakil Presiden Indonesia ke-4, Umar Wirahadikusumah.

Pamannya, Ukar Bratakusumah, merupakan Gubernur Jawa Barat tahun 1948-1950 dan Rektor ITB pada 1964-1965.

Ibu Reini, Soemarni, merupakan cicit kedua dari Bupati Sumedang pada 1936-1882, Suria Kusumah Adinata.

Pendidikan

Baca juga: Kekayaan Reini Wirahadikusumah, Rektor ITB jadi Sorotan, Minta Penerima Beasiswa Kerja Part Time

Reini menempuh pendidikan sarjana pada Program Studi Teknik Sipil, ITB 1986-1991.

Ia kemudian menempuh S2 dengan gelar Master of Science in Civil Engineering (MSCE) dari Purdue University, Amerika Serikat pada 1996.

Kemudian, Reini melanjutkan S3 dengan gelar Ph.D. in Civil Engineering dari universitas yang sama.

Karier

- Dosen dan Guru Besar Kelompok Keahlian Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) ITB

- Head of Construction Engineering Management Research Group, Bandung Institute of Technology, 2018–2023

- Head, Project Implementation Unit, ITB Development Project (III)- JICA, 2016–2019

- Secretary for Construction and Engineering Division, The Institution of Engineers Indonesia (Persatuan Insinyur Indonesia -PII), 2015–2018

- Head, Graduate Program of Civil Engineering, School of Civil and Environmental Engineering, Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Indonesia, 2010–2014

- Contract Manager, ITB-JICA Development Project, ESC and PMC Contracts, Directorate Logistics, ITB, 2012–2015

Harta Kekayaan

Dikutip dari data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Reini memiliki kekayaan Rp 19.832.057.124.

Jumlah kekayaan itu dilaporkan Reini pada 31 Desember 2023.

Kekayaan itu terbagi dalam beberapa aset, di antaranya tanah dan bangunan senilai Rp 11.160.908.000.

Baca juga: Kekayaan Reini Wirahadikusumah, Rektor ITB jadi Sorotan, Minta Penerima Beasiswa Kerja Part Time

Jumlah tanah dan bangunan yang dimilikinya ada enam.

Aset tersebut tersebar di berbagai daerah, di antaranya Bandung dan Tangerang Selatan.

Kemudian, Reini juga mempunyai alat transportasi dan mesin berupa dua mobil dengan nilai Rp 405.000.000.

Lalu, harta bergerak lainnya sebesar Rp 236.929.700, surat berharga senilai Rp 1.891.887.285, serta kas dan setara kas sejumlah Rp 6.137.332.139.

Reini Wirahadikusumah juga diketahui tak memiliki utang sama sekali.

Kebijakan Penerima Beasiswa UKT Kerja Part Time

Nama Reini menjadi sorotan lantaran kebijakan ITB yang meminta mahasiswa penerima beasiswa UKT bekerja part time di kampus.

Kabar itu bermula dari media sosial X, dimana sejumlah warganet mengunggah tangkapan layar e-mail terkait kebijakan tersebut.

Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, Naomi Haswanto menjelaskan, pihak kampus memberikan bantuan kebijakan keuangan berupa beasiswa UKT bagi mahasiswa tidak sekadar bantuan dana.

Lebih dari itu, ITB juga ingin mendorong dan mendidik mahasiswa agar lebih aktif berkontribusi dalam kegiatan akademik ataupun penunjang akademik.

"Dengan demikian, penerima bantuan dapat berperan aktif dalam membangun atmosfer akademik yang positif di ITB guna memperkaya pengalaman mereka untuk masa depan," kata Naomi kepada Kompas.com, Kamis (26/9/2024).

Adapun skema kerja sistem ini, kata Naomi, akan disesuaikan dengan kualifikasi keekonomian mahasiswa.

Selain itu juga kebutuhan fakultas atau sekolah di ITB, beban studi mahasiswa, dan jadwal kuliah.

Mahasiswa penerima beasiswa juga dapat bekerja di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) untuk membantu organisasi mahasiswa dalam menjalankan program-programnya.

Sementara itu, program bantuan keuangan yang sudah ada di ITB, antara lain:

1. Beasiswa dan Keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT);
2. Hibah/Grant:
3. Program Kerja Paruh Waktu;
4. Kemitraan;
5. Bantuan Keuangan lainnya;
6. Layanan Pendukung seperti konseling keuangan; workshop dan seminar, serta informasi dan sosialisasi.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sosok Reini Wirahadikusumah, Rektor ITB yang Disorot setelah Isu Mahasiswa Harus Kerja Part Time

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Deni, TribunJabar.id/Rheina Sukmawati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas