Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alasan IS Kuburkan Gadis Penjual Gorengan setelah Dirudapaksa: Panik, Saya Bangunin Gak Gerak-gerak

IS mengaku panik dan ketakutan setelah tahu NKS, gadis penjual gorengan yang dirudapaksanya tak bergerak lagi.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Alasan IS Kuburkan Gadis Penjual Gorengan setelah Dirudapaksa: Panik, Saya Bangunin Gak Gerak-gerak
Tangkap Layar YouTube tvOneNews
IS mengaku panik dan ketakutan setelah tahu gadis penjual gorengan yang dirudapaksanya tak bergerak lagi. 

TRIBUNNEWS.COM - IS, tersangka pembunuhan gadis penjual gorengan, NKS (18) di Padang Pariaman, Sumatra Barat, mengaku panik setelah mengetahui korban tak bergerak.

Karena kepanikannya itu, tanpa berpikir panjang, IS langsung menguburkan korban.

"Karena sudah panik dan gak tahu, apalagi pas tahu dia gak gerak-gerak lagi."

"Sudah coba dibangunin gak gerak-gerak, semakin panik," kata IS, dilansir YouTube tvOneNews, Selasa (1/10/2024).

"Sudah bercampur aduk (perasaannya), panik, ketakutan. Makanya si korban saya kuburkan," sambungnya.

Setelah menguburkan korban, IS kembali lagi ke warung tempat ia sebelumnya bertemu korban.

Di sana ia sempat ditanya oleh temannya.

BERITA REKOMENDASI

"Yang ditanyakan, 'dari mana kamu hujan-hujan, basah-basah?' Saya bilang, 'dari tempat teman'," ucapnya.

Sebelumnya, IS mengakui motif utamanya melakukan aksi keji itu karena ingin merudapaksa korban.

Demikian disampaikan oleh Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir.

"Motif utama sesuai keterangan tersangka dan keterangan saksi yang kami peroleh adalah pemerkosaan," ujarnya, Senin (23/9/2024), dilansir TribunPadang.com.

Baca juga: Sosok MJ, Paman Pembunuh Gadis Penjual Gorengan yang jadi Tersangka Baru, Ditahan atas Kasus Lain

Dalam penyelidikan terungkap, cangkul yang digunakan IS untuk menguburkan korban didapat dari pondok kosong.

Cangkul tersebut didapat IS setelah menyeret korban ke lokasi yang akan digunakan untuk menguburkan Nia.

"Jadi cangkul ini tidak tersangka persiapkan, tapi ia cari di pondok-pondok dekat lokasi hendak ingin mengubur korban," terang Faisol.

Dengan cangkul tersebut, IS menggali dan menutup lubang untuk menguburkan korban.

Setelahnya, IS membawa cangkul tersebut dan membuangnya, berjarak 400 meter dari lokasi penguburan korban.

Kronologi Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan

Kejadian tragis yang menimpa Nia bermula saat ia menjajakan gorengan pada Jumat (6/9/2024), mulai pukul 16.00 WIB di sekitar Nagari Guguak, 2x11 Enam Lingkung, Padang Pariaman.

Sekitar pukul 17.00 WIB, ada empat pemuda sedang duduk di warung melihat Nia dari kejauhan.

Satu dari empat pemuda itu adalah IS.

Kemudian, mereka membeli gorengan yang dijajakan Nia.

Saat itu, kondisi di sekitar lokasi sedang hujan lebat.

Setelah membeli gorengan, terbesit dalam ingatan IS untuk merudapaksa Nia.

Diketahui, pelaku sudah tiga kali berniat untuk melampiaskan nafsu birahinya kepada korban.

Lalu, sekitar pukul 18.25 WIB, IS melihat korban di Pasar Gelombang saat sedang berjalan menuju rumah.

Baca juga: Motif Utama Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan, Terkuak Asal-usul Cangkul untuk Kuburkan Korban

Lantas, pelaku pun berpisah dari tiga temannya dan membuntuti korban.

Sekitar pukul 18.30 WIB, IS mengadang korban dan menyekapnya.

IS rupanya telah menyiapkan tali rafia merah untuk mengikat korban, agar memudahkan niat jahatnya kepada gadis penjual gorengan itu.

Awalnya, IS tidak berniat menghabisi nyawa Nia.

Terungkap alasan IS, kuburkan gadis penjual gorengan
Terungkap alasan IS, kuburkan gadis penjual gorengan setelah merudapaksanya. IS mengaku panik dan ketakutan karena korban tak bergerak.

"Awal korban disekap, IS tidak merencanakan untuk membunuhnya, hanya untuk merudapaksanya," ungkap Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono.

Namun, ternyata Nia melakukan perlawanan.

IS akhirnya menyekap korban selama enam menit hingga tak sadarkan diri.

Setelah itu, IS merudapaksa korban dan langsung menguburkannya dalam waktu singkat, sekira sampai pukul 19.30 WIB.

Pukul 20.00 WIB, IS kembali pulang ke rumah dan mengganti pakainnya yang sudah kotor dan basah kuyup, karena kondisi cuaca hujan.

Setengah jam setelahnya, IS kembali lagi ke warung tempat terakhir ia bertemu Nia.

Korban kemudian ditemukan dua hari setelahnya, Minggu (8/9/2024), dalam kondisi terkubur tanpa busana.

Sementara itu, pelaku sempat buron selama 11 hari sebelum akhirnya ditangkap pada Kamis (19/9/2024).

Tersangka ditangkap di loteng rumah kosong yang berada di Padang Kabau, Nagari Kayu Tanam, 2X11 Kayu Tanam, Padang Pariaman.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Kronologi Pembunuhan Nia Kurnia Sari di Padang Pariaman, Pelaku Sempat Beli Gorengan Korban

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunPadang.om/Panji Rahmat)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas