Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ingin Liburan ke Luar Negeri Jadi Alasan Maria Livia Begal Driver Taksi Online, Ini Kata Polisi

Wanita di Surabaya ini ingin liburan dan bekerja di Australia. Karena butuh dana dan tak punya tabungan, ia nekat jadi begal, korbannya driver taksol

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Ingin Liburan ke Luar Negeri Jadi Alasan Maria Livia Begal Driver Taksi Online, Ini Kata Polisi
Kolase Tribunnews
Perempuan pelaku pembegalan berusia 23 tahun di Gunung Anyar, Surabaya Timur, Selasa pagi, 1 Oktober 2024 (kiri), dan Daihatsu Sigra korban yang dirampas pelaku dan rusak karena menabrak saat dibawa kabur pelaku. 

Kini, Maria sudah diamankan pihak Polsek Gunung Anyar, sementara korban dilarikan ke RS dr Soetomo, Surabaya.

Motif Pembegalan

Sementara itu, Kapolsek Gunung Anyar, Iptu Hersa Fathoni menuturkan, Maria nekat melakukan pembegalan karena butuh dana.

Maria butuh dana untuk liburan ke luar negeri, tepatnya ke Australia.

"Pengakuannya seperti itu. Dia ingin liburan dan bekerja di sana (Australia)," ujar Uptu Hersa Fathoni.

Mengutip TribunJatim.com, Maria ternyata sudah merantau sejak kuliah beberapa tahun lalu.

Namun, pada 2022, Maria tak memiliki pekerjaan.

Karena kesulitan mencari kerja dan merasa bosan, Maria berencana untuk bekerja ke Australia.

BERITA REKOMENDASI

"Dia mendapat informasi bahwa untuk bekerja di sana (Australia) harus menyiapkan sejumlah dana," ujarnya.

Karena tak memiliki tabungan, Maria akhirnya mengambil jalan pintas dengan melakukan pembegalan.

Dari informasi yang ia dapatkan, mobil tanpa surat-surat bisa dijual seharga Rp50 juta.

Namun, pihak kepolisian memastikan, meski Maria nekat membegal, namun ia tak pernah menjalin hubungan dengan penadah.

Baca juga: Motif Wanita Muda Begal Sopir Taksi Online di Surabaya, Butuh Uang Untuk Liburan ke Australia

Di sisi lain, kasus pembegalan ini mendapatkan perhatian dari Himpunan Pengusaha Daring (HIPDA) Indonesia, Jawa Timur.

Sekjen Hipda, David Walalangi menilai, insiden yang dialami oleh Pudjiono ini menunjukkan bahwa kejahatan begal masih mengintai di Kota Surabaya.

Bahkan, pembegalan bisa dilakukan oleh seorang wanita, di pagi hari.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas