Keseharian Siswa yang Meninggal setelah Dihukum Squat Jump 100 Kali, Kerja Angkat Pakan Ternak
Semasa hidup, selain bersekolah, RRS, siswa SMP yang tewas setelah dihukum squat jump oleh gurunya juga bekerja angkat pakan ternak.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - RRS (14), siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri I STM Hilir, Deli Serdang, Sumatra Utara, tewas setelah dihukum squat jump 100 kali oleh gurunya, SW.
Semasa hidup, selain bersekolah, korban juga mempunyai kesibukan lain setiap harinya.
Ia bekerja mengangkut pakan ternak untuk membantu ekonomi keluarga.
"Anak itu selain pelajar juga pekerja angkat pakan ternak keluarganya."
"Bisa dibilang tulang punggung. Secara fisik pasti ngaruh," kata Kepala Ombudsman Sumatra Utara, James Panggabean, dilansir Tribun-Medan.com.
Sementara itu, sebelum meninggal dunia, korban sempat menderita penyakit tipus, melansir Kompas.com.
Hal itu terungkap dari hasil medis yang diterbitkan oleh dokter di Rumah Sakit Umum (RSU) Sembiring.
"Dari dokter rumah sakit mengatakan dia tipus makanya sampai akhirnya meninggal," kata Kapolresta Deli Serdang, Kombes Raphael Sandhy Cahya Priambodo, Selasa (1/10/2024).
Kendati demikian, Raphael menyebut, riwayat medis dari rumah sakit itu masih dalam bentuk visum luar.
Oleh karena itu, pihaknya memutuskan melakukan ekshumasi untuk melaksanakan autopsi.
"Langkah autopsi ini juga untuk mengetahui betul atau tidak keterangan dari dokter dan juga biar kita tahu penyebab kematian RRS," terangnya.
Baca juga: Sosok Guru Penghukum Siswa Squat Jump 100 Kali, Gaji Hanya Rp 500 Ribu, Dibayar 4 Bulan Sekali
Selain itu, pihak kepolisian telah memanggil SW, guru yang menghukum RRS dengan squat jump, untuk dimintai keterangan.
Hingga saat ini, sudah ada sembilan saksi yang diperiksa untuk mengungkap penyebab kematian RRS.
Adapun saksi yang diperiksa di antaranya pihak sekolah, keluarga korban, dan lainnya.