Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aktivis Muda Minta Oknum Guru Terduga Pelaku Pelecehan Seksual ke Siswi SMA di Pekalongan Ditindak

aktivis muda Kota Pekalongan Timothy Ivan Triyono sangat mengecam sejumlah siswi SMA Negeri 3 Kota Pekalongan menjadi korban pelecehan seksual

Penulis: Erik S
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Aktivis Muda Minta Oknum Guru Terduga Pelaku Pelecehan Seksual ke Siswi SMA di Pekalongan Ditindak
istimewa
Aktivis Muda Kota Pekalongan Timothy Ivan Triyono sangat mengecam tindakan oknum guru SMAN 3 Kota Pekalongan yang diduga melecehkan puluhan anak didiknya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guru Bimbingan Konseling (BK) Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Kota Pekalongan berinisial S diduga selama beberapa tahun melakukan pelecehan secara verbal terhadap puluhan anak didiknya. 

Dugaan ini muncul lantaran sejumlah siswi yang menjadi korban pelecehan seksual secara verbal mulai bersuara.

Seorang siswi kelas XII, NS mengaku telah mengalami pelecehan seksual secara verbal saat  duduk di bangku kelas XI.

 

Dia tiga kali dipanggil ke ruang guru BK dengan alasan wawancara terkait kesehatan sekolah dan pencegahan kenakalan remaja di ruangan tertutup dan terkunci.

Korban kemudian ditanya berbagai hal di luar tujuan seperti apakah sudah pernah ciuman, tanya warna celana dalam dan bra ukuran. 

"Bahkan teman saya disuruh buka baju untuk mengetahui bekas apa saja di dalamnya,  beberapa siswi juga mengaku pernah diancam oleh guru tersebut untuk tidak melaporkan  kejadian tersebut, dengan ancaman informasi pribadi mereka akan disebarluaskan ke guru guru yang lain," kata NS. 

BERITA REKOMENDASI

Menanggapi peristiwa pelecehan seksual tersebut, aktivis muda Kota Pekalongan Timothy Ivan Triyono sangat mengecam tindakan tidak terpuji oknum guru tersebut.

Dirinya juga meminta aparat penegak hukum dan pemerintah untuk mengusut  tuntas kasus ini. 

“Saya sangat mengecam tindakan tidak terpuji yang dilakukan oleh oknum guru S tersebut.  Sudah seharusnya polisi sebagai aparat penegak hukum dan pemerintah baik pemerintah  Provinsi Jawa Tengah maupun Pemerintah Kota Pekalongan untuk mengusut tuntas kasus ini.  Saya kira surat peringatan (SP-1) saja tidak cukup ya untuk membuat jera oknum guru  tersebut. Kalau bisa terduga pelaku ini secepatnya diproses secara hukum agar para murid  bisa kembali fokus belajar,” ujar Timothy Ivan dalam keterangan tertulisnya, Kamis  (3/10/2024). 

Menurut Timothy, kasus pelecehan seksual secara verbal yang terjadi di SMA N 3 Kota Pekalongan ini menjadi kenyataan pahit dalam dunia pendidikan yang seharusnya menjadi  tempat ternyaman dan teraman bagi generasi muda Indonesia untuk belajar dan menyiapkan diri menuju Indonesia Emas 2045.

“Saya rasa peristiwa ini menjadi pil pahit bagi kita ya khususnya dunia pendidikan di Kota  Pekalongan. Sekolah in ikan seharusnya menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk belajar  dan mengembangkan diri. Ini yang baru ketahuan di SMA N 3, kita tidak tahu barangkali  peristiwa serupa pernah terjadi juga di sekolah-sekolah lain. Para pelajar ini kan seharusnya  diberikan lingkungan dan pendidikan yang baik guna mempersiapkan diri menuju Indonesia 
Emas 2045,” tegas Timothy Ivan. 

Timothy meminta Pemerintah Kota Pekalongan dan sekolah-sekolah mulai berbenah diri  untuk memperbaiki sistem pendidikan dan melakukan pembinaan secara berkala terhadap para guru. Ia juga berharap peristiwa pelecehan seksual tidak terjadi lagi dalam dunia  pendidikan. 

“Dengan adanya peristiwa ini, saya harap dapat menjadi wake-up call bagi Pemkot Pekalongan  dan sekolah-sekolah untuk berbenah diri memperbaiki sistem pendidikan dan terus  melakukan pembinaan secara berkala terhadap guru-guru. Semoga saja ini menjadi peristiwa pelecehan seksual terakhir yang terjadi di kota yang kita cintai ini,” pungkas Timothy.

Klarifikasi Pihak Sekolah

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas