Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Analisis Reza Indragiri soal Kondisi Sudirman Terpidana Kasus Vina, Kritik Otoritas Penegakan Hukum

Reza Indragiri memberikan analisis soal kondisi Sudirman, sebut sifat dan karakter tidak dapat membuktikan ia adalah pelaku kejahatan.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in Analisis Reza Indragiri soal Kondisi Sudirman Terpidana Kasus Vina, Kritik Otoritas Penegakan Hukum
Kolase Tribunnews.com
Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri memberikan analisis soal kondisi Sudirman, sebut sifat dan karakter tidak dapat membuktikan ia adalah pelaku kejahatan. 

TRIBUNNEWS.COM - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri memberikan analisisnya tentang kondisi kejiwaan terpidana kasus Vina Cirebon, Sudirman.

Sejumlah saksi yang hadir dalam sidang peninjauan Kembali (PK) di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon, Rabu (2/10/2024), menggambarkan Sudirman sebagai sosok yang polos atau lugu.

Sebelumnya juga disebut-sebut Sudirman memiliki kecerdasan di bawah rata-rata.

Reza menegaskan sifat dan karakter terpidana tidak dapat membuktikan ia adalah seorang pelaku kejahatan.

Ia justru mengkritik otoritas penegakan hukum yang membangun profil terdakwa.

"Tidak, itu justru merupakan salah satu kritik yang saya sampaikan kepada otoritas penegakan hukum ketika mereka sudah mulai membangun profil misalnya profil terdakwa," katanya, dikutip dari YouTube Nusantara TV, Kamis (3/10/2024).

Dalam sejumlah kesempatan diskusi, Reza sampai pada kesimpulan bahwa profil terdakwa digunakan oleh penegak hukum sebagai alat bukti yang dihadirkan di persidangan. 

BERITA REKOMENDASI

Hal itu, lanjut Reza, justru memunculkan kesan otoritas penegak hukum kekurangan bukti.

"Ketika otoritas penegakkan hukum menggunakan profil psikologis terdakwa sebagai katakanlah alat bukti yang dihadirkan di persidangan, justru ini memunculkan kesan bahwa jangan-jangan otoritas penegakan hukum kekurangan bukti," ungkapnya.

Alhasil, lanjut Reza, untuk menambah perbendaharaan alat bukti sekaligus untuk mempengaruhi hakim, maka ditampilkanlah profil terdakwa.

Namun, seringkali dalam persidangan, profil psikologis terdakwa yang diajukan memberikan potret yang negatif tentang diri terdakwa.

Baca juga: Sudirman Disebut Punya Alibi Berbeda, Pengacara Hadirkan Sejumlah Saksi yang Kuatkan Terpidana

"Sayang beribu sayang, bisa dikatakan seluruh profil terdakwa yang diajukan itu memberikan potret yang sedemikian negatif tentang diri terdakwa."

"Kecerdasannya rendah, pola asuh yang buruk, kepribadiannya buruk, penuh dengan trauma, amarah, dendam dan segala macam kata-kata sifat negatif lainnya," beber Reza.

Reza pun khawatir potret psikologis yang negatif di persidangan itu bisa mempengaruhi kesimpulan hakim.

"Saya khawatir, potret psikologis yang serba negatif semacam itu ketika disodorkan di ruang hukum kemudian disampaikan ke hakim justru dikhawatirkan hakim akan melompat simpulannya."

"Seorang terdakwa yang dipotret kepribadian buruk niscaya berperilaku buruk," katanya.

Lalu, seseorang yang dipotret punya kondisi psikologis yang bermasalah, akan disimpulkan sebagai orang yang terbukti sah dan meyakinkan melakukan perbuatan yang didakwakan.

"Padahal kepribadian dan perilaku merupakan dua hal yang berbeda," tegasnya.

Sebelumnya, kuasa hukum Sudirman, Jutek Bongso, mengatakan kondisi mental Sudirman tak stabil.

Jutek dan tim kuasa hukum lainnya menduga Sudirman mengalami gangguan daya pikir.

"Ya seperti yang kami duga, memang dia bicara seperti kelihatan normal tetapi kelihatannya memang daya pikirnya."

"Menurut kami ya, menurut tim yang sudah bertemu. Kelihatannya daya pikirnya yang agak lambat ya, yang kami lihat ya," kata Jutek, dikutip dari tayangan YouTube Nusantara TV, Selasa (27/8/2024).

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas