Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahli Hukum Dihadirkan dalam Sidang PK Sudirman di PN Cirebon, Sebut Sidang Bisa Tidak Sah

Inilah kabar terbaru soal sidang Peninjauan Kembali (PK) salah satu terpidana kasus Vina Cirebon, Sudirman.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Ahli Hukum Dihadirkan dalam Sidang PK Sudirman di PN Cirebon, Sebut Sidang Bisa Tidak Sah
TRIBUNJABAR.ID/EKI YULIANTO
Azmi Syahputra, Ahli Hukum Pidana dari Universitas Trisakti saat hadir di PN Cirebon untuk sidang PK Sudirman, Jumat (4/10/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal sidang Peninjauan Kembali (PK) salah satu terpidana kasus Vina Cirebon, Sudirman.

Diketahui, sidang PK lanjutan digelar di PN Cirebon, Jumat (4/10/2024) kemarin.

Dalam sidang tersebut, pihak kuasa hukum Sudirman menghadirkan sejumlah saksi.

Satu di antaranya yakni Azmi Syahputra, seorang pakar hukum dari Universitas Trisaksi.

Pria yang juga Dekan FH Trisaksi ini menuturkan, sebuah sidang yang telah memiliki kekuatan hukum tetap (inkrah) bisa dinyatakan tidak sah apabila ditemukan pelanggaran prosedur hukum.

"Ya, tadi saya sampaikan terkait kasus ini, saya mengilustrasikannya seperti sebuah bangunan yang sudah berdiri, namun perlu ditelusuri lagi khususnya pada bagian pondasinya."

"Segala hal yang berkaitan dengan sistem peradilan pidana, mulai dari kepolisian, kejaksaan hingga putusan pengadilan, harus dibongkar untuk melihat apakah ada pelanggaran hukum acara," ujar Azmi, dikutip dari TribunJabar.id.

Berita Rekomendasi

Ia menambahkan, memeriksa kembali seluruh proses peradilan untuk menemukan fakta baru atau bukti yang mungkin mengarah ke kekeliruan dalam putusan hakim adalah hal yang penting.

Azmi juga menekankan, jika ada intimidasi atau seseorang tidak mendapatkan haknya untuk memperoleh bantuan hukum, maka proses penyidikan dinyatakan tidak sah.

"Penyidikan yang didasarkan pada intimidasi atau tanpa bantuan hukum, maka penyidikan itu menjadi tidak sah."

"Jika kemudian hasil penyidikan ini digunakan dalam dakwaan dan diambil oleh hakim dalam pertimbangan putusan, maka ini bisa disebut sebagai peradilan sesat," ucapnya.

Baca juga: Sudirman Dipeluk Dedi Mulyadi saat Sidang PK di PN Cirebon, KDM Yakini Hal Ini

Dedi Mulyadi Jadi Saksi

Dalam sidang yang digelar di PN Cirebon, Jumat (4/10/2024), Kang Dedi Mulyadi dihadirkan untuk jadi saksi testimoni.

Dedi Mulyadi memberikan keterangan di hadapan majelis hakim.

Ia mengungkapkan, ia meyakini, kematian Vina adalah murni kecelakaan tunggal dan tujuh terpidana tidak bersalah.

"Saya telah menelusuri kasus ini sejak Mei lalu dan setelah mendengar cerita dari berbagai pihak, saya sangat yakin bahwa kematian Vina dan Eki bukan akibat tindakan kriminal, melainkan kecelakaan murni," ujar Dedi Mulyadi, dikutip dari TribunJabar.id.

Suasana haru pun tak terhindarkan setelah Dedi Mulyadi menghampiri dan memeluk Sudirman usai memberikan kesaksiannya.

"Saya sangat berterima kasih kepada Pak Dedi yang telah mendalami kasus ini dan memperjuangkan kebenaran bagi kami," ucap Sudirman.

Sedangkan seorang anggota tim kuasa hukum Sudirman, Jutek Bongso berharap, sidang yang telah dilalui bisa menjadi puncak seluruh proses PK yang diajukan kliennya.

"Hari ini kita menghadirkan saksi ahli, diharapkan ini menjadi final dari semua proses PK," ujar Jutek sebelum sidang.

Ia menambahkan, Dedi Mulyadi juga merupakan sosok yang penting lantaran telah menelusuri kasus Sudirman sejak awal, termasuk dalam isu terkait saksi lain yang jadi perhatian perkara ini.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kasus Vina Cirebon: Pakar Hukum Tegaskan Sidang Bisa Jadi Tidak Sah jika Ada Pelanggaran Prosedur

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Eki Yulianto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas