Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indra Septiarman Dikawal 700 Aparat saat Rekonstruksi, Warga Soraki Pembunuh Gadis Penjual Gorengan

Polisi gelar rekonstruksi kasus pembunuhan gadis penjual gorengan di Padang Pariaman. Ada 700 aparat untuk mengawal tersangka Indra Septiarman.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Indra Septiarman Dikawal 700 Aparat saat Rekonstruksi, Warga Soraki Pembunuh Gadis Penjual Gorengan
Kolase Tribunnews.com
Proses rekonstruksi kasus kematian gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Senin (7/10/2024). IS (27) alias In Dragon, tersangka dalam kasus ini memperagakan aksi bejat yang dilakukannya terhadap Nia Kurna Sari (18). 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari (18) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, terus bergulir.

Terbaru, polisi melakukan rekonstruksi yang menghadirkan langsung tersangka Indra Septiawan (26).

Ratusan aparat diterjunkan untuk mengamankan jalannya reka adegan saat Indra membunuh dan merudapaksa korban.

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir Amir melaporkan ada 700 aparat gabungan yang dilibatkan.

Mereka berasal dari berbagai kesatuan dari tingkat polres, polda hingga dinas terkait.

"Kami turut dibantu oleh Brimob Polda Sumbar, TNI, BPBD, dan Dishub dalam proses rekonstruksi ini," ujarnya, dikutip dari TribunPadang.com.

Ahmad Faisol melanjutkan, proses rekonstruksi dimulai pada Senin (7/10/2024) sekira pukul 10.30 WIB.

BERITA REKOMENDASI

Tersangka melakukan reka adegan di 8 Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Yang pasti jumlah TKP-nya ada sebanyak delapan TKP," imbuhnya.

Sementara itu, dipantau dari siaran langsung di Instagram @polres_padangpariaman, warga ikut menyaksikan rekonstruksi ini.

Terdengar jelas dalam video masa menyoraki tersangka.

Warga juga selalu meneriakan nama Tersangka.

"In, in (Indra, red)," ujar warga. 

Baca juga: Pengamanan Ketat Rekonstruksi Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan, Kapolres Ungkap Laporan Intelijen

Detik-detik korban dibekap

Diketahui rekonstruksi dimulai dari titik awal tersangka melihat korban sedang berjualan gorengan.

Indra secara diam-diam membuntuti Nia dari arah belakang.

Tersangka memulai aksi sesampainya di TKP lereng bukit kebun warga, Kayu Tanam, 2×11 Kayu Tanam, Padang Pariaman.

Ia awalnya membekap mulut Nia dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya memegang perut korban.

Akibat diserang tersangka, Nia menjatuhkan gorengannya untuk memberontak.

Tersangka lalu menjatuhkan korban dengan posisi telungkup di sisi jalan.

Tidak sampai di situ, Indra juga memiting leher Nia.

Indra kemudian membawa korban ke semak-semak untuk merudapaksa.

Terlihat juga dalam rekonstruksi, tangan Nia sempat diikat ke arah belakang oleh tersangka.

Aksi Indra ditutup dengan menguburkan mayat Nia di kebun warga.

Untuk menghilangkan jejak, tersangka juga membuang pakaian korban ke sungai.

Ahmad Faisol mengakatan, 79 adegan diperagakan oleh tersangka.

"Proses rekonstruksi berjalan lancar, kami coba lakukan penyesuaian antara fakta lapangan dan keterangan dari pelaku"

"Ada penambahan karena ada detail baru saat proses reka ulang," tegasnya, dikutip dari TribunPadang.com.

Informasi tambahan, kasus ini bermula saat korban dinyatakan hilang sejak KamIndra, 5 September 2024 silam.

Pencarian pun dilakukan secara besar-besaran hingga korban ditemukan terkubur pada Minggu, 8 September 2024, sekitar pukul 15.54 WIB.

Indra, pembunuh gadis penjual gorengan kemudian berhasil ditangkap pada KamIndra (19/9/2024) atau setelah 12 hari buron.

Tersangka dijerat Pasal 338 KUP, Pasal 351 ayat 3 dan Pasal 285 KUPH dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun.

Baca juga: 3 Minggu Dimakamkan, Kuburan Gadis Penjual Gorengan Keluarkan Aroma Wangi hingga Ramai Pelayat

Ingin Indra dihukum mati

(Dari kiri ke kanan) IS, pelaku kejahatan terhadap gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Nia Kurnia Sari (18) dan Rini, kakak korban yang ingin pelaku dihukum mati.
(Dari kiri ke kanan) IS, pelaku kejahatan terhadap gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Nia Kurnia Sari (18) dan Rini, kakak korban yang ingin pelaku dihukum mati. (Kolase Tribunnews.com)

Rini, kakak kandung dari gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari (18), mencurahkan Indrai hatinya.

Dengan berlinang air mata, Rini mengaku sangat rindu dengan sosok adiknya itu.

Ia memang sulit melupakan sosok korban yang kini telah pergi untuk selama-lamanya.

Apalagi setiap hari, Rini tidur bersama Nia dalam satu kamar dan kerap bercanda satu sama lain.

"Kami rindu Nia," katanya, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Selasa (17/9/2024).

Rini dalam kesempatan tersebut mempertanyakan perbuatan keji tersangka Indra.

Nia saat kejadian hanya ingin berjualan gorengan.

"Kami mau pelakunya ditangkap dan dihukum mati."

"Tidak sewajarnya pelaku mengitukan Nia. Dia mencari duit untuk kuliah dia," kata Rini sambil mengusap air matanya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Rekonstruksi Kasus Gadis Penjual Gorengan Padang Pariaman Dilakukan di 8 TKP

(Tribunnews.com/Endra)(TribunPadang.com/Panji Rahmat)  

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas