Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eks Anggota DPRD Indramayu Jadi Korban TPPO, Mengaku Kini Disekap di Perbatasan Thailand-Myanmar

Mantan anggota DPRD Indramayu, Robiin mengaku disekap di perbatasan Thailand-Myanmar. Bahkan ia pun mengaku mengalami penyiksaan.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Eks Anggota DPRD Indramayu Jadi Korban TPPO, Mengaku Kini Disekap di Perbatasan Thailand-Myanmar
istimewa/kolase Tribun Jabar
Tangkapan layar pesan minta tolong mantan anggota DPRD Indramayu, Robiin (kiri) dan foto Robiin mantan anggota DPRD Indramayu periode 2014-2019. 

TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - Mantan anggota DPRD Indramayu, Robiin mengaku disekap di perbatasan Thailand-Myanmar.

Kabar tersebut Robiin sampaikan secara diam-diam kepada rekan sesama mantan anggota legislatif di Indramayu.

Dalam pesan yang dikirimnya kepada Syaefudin, mantan Ketua DPRD Indramayu periode 2019-2024, Robiin mengaku disiksa.

Robiin diketahui merupakan warga Kecamatan Patrol, Indramayu dan mantan anggota DPRD Indramayu periode 2014-2019 dari Partai NasDem.

Robiin berangkat ke sana awalnya untuk mengadu nasib. 

Namun, belakangan Robiin justru menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

“Beliau diduga menjadi korban human trafficking,” ujar Syaefudin, Rabu (9/10/2024).

Baca juga: Pemerintah Didorong Segera Selamatkan 11 Warga Sukabumi Korban TPPO yang Disekap di Myanmar

BERITA REKOMENDASI

Sebagai rekan sesama mantan anggota legislatif, pihaknya mendorong kepada para anggota DPRD Indramayu periode sekarang untuk membantu Robiin.

Termasuk mendorong pemerintah daerah, pihak kepolisian, dan stakeholder terkait lainnya untuk upaya penyelamatan.

“Ini supaya ada tindakan untuk segera dilakukan upaya penyelamatan,” katanya.

Syaefudin mengatakan, selain Robiin, ada 36 WNI lainnya yang juga disekap di sana. Total ada 37 orang.

Sejauh ini, lanjut Syaefudin belum diketahui secara pasti bagaimana kondisi Robiin dan WNI lainnya. 

Baca juga: 20 WNI Masih Disekap Pemberontak di Wilayah Konflik Myanmar

Pihaknya pun berharap ada tindak lanjut secepatnya dari pemerintah.

“Kami atas nama mantan pimpinan DPRD prihatin, apalagi dari 37 WNI itu salah satunya pak Robiin mantan anggota DPRD Indramayu,” ujar Syaefudin.

Mantan pimpinan DPRD Indramayu lainnya, Muhamad Sholihin, menambahkan dalam pesan itu, Robiin juga meminta tolong secepatnya agar ia dan WNI lainnya dijemput.

Sholihin mengatakan kondisi mereka di sana terus mengalami penyiksaan.

Robiin bahkan dalam pesannya menyampaikan sudah tidak kuat lagi menahan siksaan tersebut.

“Katanya sudah tidak kuat lagi karena terus disiksa,” kata Muhamad Solihin.

Pesan Robiin

Sholihin pun menyampaikan, Robiin juga membuat video minta tolong namun dirinya dan WNI lain belum mendapat pertolongan.

Ia pun berinisiatif meminta tolong kepada mantan rekan-rekannya saat menjabat anggota DPRD Indramayu.

“Pak tolong suarakan di DPR to pak saya enggak bisa pulang jika pemerintah tidak memberi pertolongan pak,” tulis Robiin dalam pesannya.

“Saya hanya bisa beri info lewat WA karena HP di sini ketahuan bisa disiksa Pak.. tolong Pak.. pemerintah merespons WNI TPPO perbatasan Thailand Myanmar,” lanjut pesan dari Robiin.

Diakhir pesan, Robiin juga memberi kabar bahwa dirinya sudah tidak kuat lagi mendapat penyiksaan di sana.

“Tolong suarakan Kang Solihin Kita enggak kuat disiksa,” tulis pesan Robiin.

 

Penulis: Handhika Rahman

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Isi Pesan 'SOS' Eks DPRD Indramayu yang Disekap di Perbatasan Thailand-Myanmar: Ga Kuat Disiksa

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas