Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Malangnya Warga Ponorogo, Kena Tipu Jutaan Rupiah, Uang Asli Diganti Uang Mainan

Pelaku yang mengaku bernama Gus Wahid tersebut menipu sejumlah warga Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Malangnya Warga Ponorogo, Kena Tipu Jutaan Rupiah, Uang Asli Diganti Uang Mainan
freepik
Ilustrasi penipuan. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang yang ngaku kiai menipu sejumlah warga Ponorogo, Jawa Timur.

Terduga pelaku yang mengaku bernama Gus Wahid tersebut menipu sejumlah warga Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung.

Para korbannya kehilangan uang Rp3-4 juta.

Kepala Desa Tugurejo, Siswanto menuturkan, modus penipuan pelaku yakni dengan penyembuhan penyakit.

Pelaku mengaku bisa menyembuhkan segala macam penyakit kronis.

Warga setempat pun percaya dengan pelaku.

Ia menuturkan, ternyata korbannya tak sedikit, namun yang bercerita dan melaporkan kepadanya baru dua orang.

BERITA REKOMENDASI

"Yang cerita dan lapor ke saya ada dua orang. Lalu meneruskan laporan ke polisi,"

"Sebenarnya banyak, tapi yang lapor baru dua," ujarnya.

Siswanto menceritakan, penipu yang mengaku bernama Gus Wahid ini mulanya mengisi ceramah di masjid di Desa Tugurejo.

"Ya ceramah dalil. Termasuk mengaku mengobati penyakit. Apapun penyakitnya. Dan beberapa warga percaya,” kata Siswanto ketika dikonfirmasi TribunJatim.com.

Baca juga: Kemnaker Imbau Masyarakat Waspada Penipuan Lowongan Pekerjaan

Pelaku mengaku bisa mengobati segala penyakit.

Lalu, ada dua warga yang mengaku memiliki anggota keluarga yang penyakit kronis.

"Entah bagaimana ceritanya kok percaya,"

"Mungkin sudah putus asa, lalu kiai yang datang itu terlihat meyakinkan, akhirnya percaya," urainya.

Sementara itu, Kapolsek Slahung, AKP Pitoyo menyebutkan, total kerugian dari dua orang korban tersebut mencapai Rp14 juta.

Selain uang, perhiasan pun turut raib.

Ia menuturkan, uang tunai milik korban diganti dengan uang mainan.

Sementara perhiasan ditukar dengan rokok.

"Total kerugian Rp 14 juta dari dua orang itu. Ada uang tunai yang ditukar dengan uang mainan, dan perhiasan ditukar dengan rokok," ujar AKP Pitoyo.

Kapolsek menuturkan, pelaku pun sempat mendatangi rumah korban untuk melakukan penyembuhan.

"Dua korban ini bilang bapaknya sakit tetapi parah. Sehingga tidak bisa ke masjid. Pelaku mau ke rumah korban," lanjutnya.

Saat berada di rumah korban, pelaku menyebutkan bapak korban yang sakit kronis bisa sembuh dengan cara membersihkan uang dan perhiasan.

"Uang dan perhiasannya dibungkus kain berwarna hijau yang bertuliskan Arab,"

"Diminta disimpan di lemari. Korban percaya saja. Tidak menaruh curiga," tegas AKP Pitoyo.

Baca juga: Kronologi Penipuan Jalan Sehat HUT Kota Yogyakarta, Oknum ASN Kemenkumham jadi Tersangka

Pelaku sempat mendatangi rumah korban lagi di hari kedua.

Namun, saat hari ketiga, pelaku tak datang ke rumah korban.

Keluarga korban yang curiga pun akhirnya membuka bungkusan hijau tersebut dan menemukan uang asli ditukar dengan uang mainan.

"Korban mencoba membongkar bungkusan hijau,"

"Rupanya sudah berubah, tidak lagi uang maupun perhiasan. Uangnya berganti uang mainan dan perhiasan berganti rokok," ujarnya, kepada TribunJatim.com.

Ia menuturkan, meski merasa ditipu, korban belum melakukan laporan secara resmi.

"Tetapi kami sudah melakukan penyidikan lebih lanjut," ujarnya.

Ia pun membeberkan ciri-ciri pelaku.

Dari keterangan korban, terduga pelaku ini mengaku berasal dari Semarang, Jawa Tengah.

"Berkacamata juga berpeci. Berusia sekitar 50 tahun. Kami masih menyelidiki pelaku,"

"Tentu bekerjasama dengan Satreskrim Polres Ponorogo," pungkasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Polisi Kantongi Ciri-ciri Pelaku Penipuan di Ponorogo Berkedok Kyai, Terduga Berasal dari Semarang

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Pramita Kusumaningrum)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas