Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Santri di Blitar Tewas Dilempar Kayu Berpaku: Ustaz jadi Tersangka, Terancam 5 Tahun Penjara

Polres Blitar menetapkan ustaz berinisial MUA sebagai tersangka kasus kematian santri. Korban dilempar kayu berpaku dan sempat koma.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
zoom-in Update Santri di Blitar Tewas Dilempar Kayu Berpaku: Ustaz jadi Tersangka, Terancam 5 Tahun Penjara
Kolase Tribun-Video.com
Ilustrasi meninggal. Seorang santri salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di wilayah Ponggok, Kabupaten Blitar, MKA (13) meninggal dunia setelah dilempar kayu oleh ustaz atau guru ngajinya. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus tewasnya santri di Blitar, Jawa Timur berinisial MKA (13) menemui titik terang usai Polres Blitar menetapkan ustaz MUA (28) sebagai tersangka.

MUA melempar kayu berpaku dan mengenai kepala korban pada Minggu (15/9/2024) pagi.

Korban sempat dirawat di rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.

Kapolres Blitar Kota, AKBP Danang Setiyo PS, mengatakan penetapan tersangka dilakukan sebulan setelah kematian korban.

“Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah dilakukan penahanan,” ucapnya, Jumat (18/10/2024). 

Penyidik akan segera menyerahkan berkas perkara ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Blitar.

“Sebagaimana diketahui, sudah dilakukan ekshumasi dan otopsi terhadap jasad korban beberapa waktu lalu dan hari ini kita laksanakan rekonstruksi,” imbuhnya.

Berita Rekomendasi

Akibat perbuatannya, tersangka dapat dijerat Pasal 80 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak atau Pasal 359 KUHP dengan ancaman hukuman kurungan maksimal 5 tahun. 

Diketahui, korban meninggal pada Minggu (15/9/2024) dan kasus ini terungkap ke publik pada Jumat (27/9/2024).

Korban Sempat Koma

Nenek korban, Suparti, menyatakan MKA koma selama dua hari dan kondisi kesehatannya terus memburuk meski kayu berpaku telah dicabut dari kepala.

Baca juga: Viral Video Remaja 16 Tahun Minta Dijemput Polisi di Blitar, DM ke Akun Medsos, Ini Alasannya

"Saya cuma mendoakan cucu saya dapat pertolongan, ternyata ya enggak ada (meninggal), ya saya pasrah lah," ucapnya.

Saat kejadian, cucunya hendak mandi tapi handuknya tertinggal sehingga kembali ke kamar.

"Kata teman-temannya, ustaz itu mau melempar (kayu) anak lain, tapi cucu saya pas lewat, akhirnya kena cucu saya," imbuhnya.

Pihak keluarga mendapat kabar korban dilarikan ke rumah sakit sekitar pukul 07.00 WIB.

"(Paku) dicabut, (korban) langsung pingsan, langsung jatuh. Sama ustaz dibawa ke rumah sakit. Di sana (rumah sakit) cucu saya sudah koma," lanjutnya.

Suparti, mengatakan proses pembongkaran makam sudah mendapat persetujuan orang tua korban.

Baca juga: Puluhan Saksi Diperiksa terkait Kematian Santri di Blitar hingga Polisi Autopsi Jenazah Korban

"Kami mengikuti proses hukum (dilakukan autopsi kepada korban). Kami menyerahkan (penanganan kasus) ke polisi," bebernya, Jumat (4/10/2024), dikutip dari Surya.co.id.

Paman korban, Iqwal Rikky Susanto (29), menjelaskan keponakannya diasuh nenek karena orang tua sudah bercerai.

Ibu korban bekerja di Taiwan, sedangkan ayahnya di Malaysia.

Sejak kelas 3 SD korban sudah dimasukkan pondok hingga kelas 8 MTs.

"Keponakan saya tidurnya juga di asrama pondok," ucapnya.

Sebagian artikel telah tayang di Surya.co.id dengan judul Nasib Ustadz yang Lempar Kayu Berpaku ke Santri hingga Tewas Kini di Ujung Tanduk, Tabiatnya Terkuak

(Tribunnews.com/Mohay) (Surya.co.id/Samsul Hadi) (Kompas.com/Agus Hasani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas