Kata-Kata Terakhir Mey Sebelum Kecelakaan Pesawat Sam Air
Inilah momen terakhir Mey sebelum kecelakaan pesawat Sam Air yang tragis.
Editor: Hendra Gunawan
Sementara Bandara Bandara Jalaluddin ke Bandara Panua Pohuwato hanya membutuhkan waktu 30 menit.
Sehingga sang ibu belum tiba di rumah saat insiden itu terjadi.
“Belum sempat sampai di rumah, langsung balik setelah dengar kabar. Sekarang ibunya masih menunggu jenazah di Pohuwato,” ujar Anton Kadir, paman korban, saat ditemui TribunGorontalo.com di rumah duka, Minggu (20/10/2024).
Jatuh di Tambak Warga
Pesawat jatuh di daerah tambak atau empang yang jaraknya kurang lebih 300--500 meter sisi selatan runway Bandara Panua Pohuwato.
Bandara Panua Pohuwato berjarak sekitar 31 kilometer atau 51 menit perjalanan darat dari Marisa, Ibu Kota Kabupaten Pohuwato.
Sedangkan ke Kota Gorontalo, ibu Kota Provinsi Gorontalo sekitar 191 kilometer atau jarak tempuh sekitar 4-5 jam perjalanan darat.
Pesawat tersebut sedang melayani rute dari Bandara Djalaluddin, Gorontalo, menuju Bandara Panua, Pohuwato.
Pesawat dipiloti oleh Capt M Saefurubi A dengan First Officer M. Arthur V. G serta seorang teknisi bernama Budijanto. Selain awak pesawat, ada satu penumpang yaitu Sri Meyke Male.
Kronologi kejadian
Sementara dari informasi Kementerian Perhubungan, menunjukkan bahwa pesawat Sam Air PK-SMH lepas landas dari Bandara Gorontalo pada pukul 07:03 WITA (23:03 UTC) dengan perkiraan waktu tiba (ETA) pada pukul 07:33 WITA (23:33 UTC) dalam kondisi cuaca berawan.
Pesawat lost contact pada pukul 07:22 WITA (23:22 UTC) dan beberapa jam kemudian pesawat ditemukan hancur total (total loss) akibat kecelakaan di rawa-rawa sebelum runway 27 Bandara Pohuwato.
Kecelakaan ini mengakibatkan empat korban awak dan penumpang yaitu Pilot, First Officer, Teknisi, dan 1 satu orang penumpang meninggal dunia, selanjutnya para korban telah dievakuasi ke Puskesmas Motolohu Pohuwato.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F Laisa menyampaikan duka cita yang mendalam atas insiden ini.
“Kami sangat berduka atas kecelakaan yang menimpa pesawat perintis PT. SAM Air di Pohuwato. Doa dan simpati kami sampaikan kepada keluarga korban yang ditinggalkan,” ujar Lukman.
Lukman menambahkan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara tengah berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) serta stakeholder terkait untuk melakukan investigasi lebih lanjut terhadap insiden ini.
“Saya berharap proses investigasi berjalan lancar, dan langkah-langkah pencegahan ke depan dapat diambil untuk meningkatkan keselamatan penerbangan di masa mendatang.” kata Lukman.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).