Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KNKT Terbang ke Gorontalo untuk Periksa Black Box Pesawat SAM Air yang Jatuh Minggu Pagi

Terbaru ini, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berangkat ke Gorontalo untuk memeriksa black box atau kotak hitam pesawat SAM Air.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in KNKT Terbang ke Gorontalo untuk Periksa Black Box Pesawat SAM Air yang Jatuh Minggu Pagi
Kementerian Perhubungan
Bangkai pesawat Sam Air yang jatuh di tambah kurang lebih 300--500 meter sisi selatan runway Bandara Panua Pohuwato. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal jatuhnya pesawat SAM Air di Gorontalo.

Pesawat jenis PK-SMH tersebut jatuh tak jauh dari Bandara Panua Pohuwato, Gorontalo, Minggu (20/10/2024) pagi.

Terbaru ini, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berangkat ke Gorontalo untuk memeriksa black box atau kotak hitam pesawat SAM Air.

Mengutip TribunGorontalo.com, pemeriksaan tersebut direncanakan dilakukan hari ini, Senin (21/10/2024).

"Petugas yang akan mengambil kotak hitam tersebut yakni berasal dari Jakarta dan sementara perjalanan ke Gorontalo," ungkap anggota tim pengamanan yang berada di lokasi kecelakaan.

Sementara itu, di lokasi kejadian, pihak TNI dan Polri melakukan sterilisasi.

Selain petugas dan tim pengamanan dilarang mendekat ke lokasi kejadian.

Sosok Korban Sri Meyke

Berita Rekomendasi

Dari kecelakaan ini, tiga kru pesawat dan satu penumpang tewas.

Korban tewas dalam kecelakaan pesawat ini adalah Kapten M Saefurubi A (pilot), M Arthur Vico G (Co-pilot), Budijanto (Engineer), dan Sri Meyke Male (penumpang).

Korban Sri Meyke Male saat ini sudah dimakamkan di Jl Kutai, Kelurahan Tamalate, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, Senin pukul 08.50 Wita.

Sri Meyke menurut orang terdekat dikenal sebagai sosok yang humoris, mudah bergaul, hingga ramah ke orang-orang di sekitarnya.

Baca juga: Candaan Kematian Korban SAM Air jadi Kenyataan: Kalau Jatuh di Pesawat, Tuan Rumah Jadi Orang Kaya

Demikian yang diungkapkan oleh Ega Habibie, kerabat korban.

"Mey itu teman kecil saya. Dari dulu hingga sekarang, dia selalu dikenal sebagai orang yang humoris, suka membuat orang tertawa, dan periang," ungkap Ega kepada TribunGorontalo.com.

Sambil menahan tangis, Ega menceritakan detik-detik terakhirnya sebelum berpisah untuk selamanya dengan sahabatnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas