Rekam Jejak Captain M Saefurubi A, Pilot Pesawat SAM Air yang Jatuh di Gorontalo, Sosoknya Terungkap
Berikut sosok Captain M Saefurubi A, pilot pesawat SAM Air yang Jatuh di di Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Minggu (20/10/2024)
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pesawat Sam Air jatuh di Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, pada Minggu (20/10/2024) pagi.
Pesawat jenis Twin Otter milik PT. Semuwa Aviasi Mandiri (SAM AIR) itu di dikendalikan oleh Captain M Saefurubi A.
Captain M Saefurubi masuk ke dalam daftar korban tewas dalam insiden jatuhnya pesawat Sam Air.
Adapun korban lain, M Arthur Vico G (co-pilot); Budijanto (engineer); Sri Meyke Male (penumpang).
Captain M Saefurubi sudah bertahun-tahun berkecimpung di dunia penerbangan.
Dia sendiri memiliki nama lengkap Mochamad Saefurubi Azhar.
Dirangkum dari Kompas.com, ia pernah tercatat sebagai Flight Operations Officer (FOO) di maskapai Sriwijaya Air pada tahun 2014.
Almarhum kala itu memiliki otorisasi dan bertugas menyiapkan dan melaksanakan rencana penerbangan.
Kemudian pada Juli 2024, Captain M Saefurubi sudah bergabung dengan Sam Air.
Ia melakukan penerbangan perintis untuk melayani rute dari dan ke wilayah Gorontalo.
Dikutip dari TribunGorontalo.com, Captain M Saefurubi bukanlah warga asli Gorontalo.
Korban berasal dari Tangerang, Banten.
Baca juga: Tangis Histeris Anak Kedua saat Jenazah Sri Meyke Male Korban Jatuhnya Pesawat SAM Air Dimakamkan
Rumah duka Captain M Saefurubi beralamat di Cluster Aurora Blok P 07/27 Citra Raya, Tangerang, Baten.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, korban pernah tercatat bersekolah di SMPN 1 Legok angkatan 1996 dan SMAN 1 Curug angkatan 1999.
Sosok Captain M Saefurubi di Mata Teman
M Agung Sugiarto mengungkap sosok Captain M Saefurubi.
Agung merupakan teman lama korban yang kini menjabat sebagai Kepala Subbid Penghubung Pemerintah Provinsi Gorontalo di Makassar.
Ia mengaku sudah kenal dengan Captain M Saefurubi sudah sejak 10 tahun lalu.
Awal perkenalan Agung dengan korban karena tempat tinggal yang berdekatan.
Captain M Saefurubi sempat ngekos di depan rumah milik Agung.
Keduanya makin akrab karena sama-sama memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan dunia penerbangan.
Agung juga mengetahui makanan kesukaan korban berupa ikan sagela atau ikan julung-julung yang diasap.
“Tidak jarang kami ke bandara bersama-sama dalam satu kendaraan."
"Bahkan saat malam mingguan kami beberapa kali menghabiskan waktu bersama,” ujar Agung, dikutip dari Kompas.com.
Agung bersaksi, Captain M Saefurubi merupakan sosok yang baik.
Baca juga: Sosok Sri Meyke, Korban Tewas Pesawat Sam Air di Gorontalo, Sempat Bercanda Pesawat Jatuh ke Anak
Korban selama hidupnya kerap membantu teman-temannya, termasuk Agung.
Terakhir Agung mengaku sangat kehilangan korban.
Ia kaget dan terpukul saat mengetahui teman yang akrab disapa Pupung itu tewas dalam kecelakaan pesawat SAM Air.
Informasi tambahan, Captain M Saefurubi akan dikebumikan di Tangerang.
Almarhum diterbangkan dari Gorontalo menuju ke Jakarta kemudian lanjut ke rumah duka.
Kronologi kejadian
Jatuhnya Sam Air bermula saat pesawat melakukan penerbangan rute Bandara Djalaluddin, Gorontalo, menuju Bandara Panua, Pohuwato.
Dirangkum dari TribunGorontalo.com, pesawat yang dikendalikan captain M Saefurubi A dan Co-captain M Arthur Vico G lepas landas pada Minggu (20/10/2024) pukul 07.03 Wita.
Setelah 19 menit mengudara, pesawat Sam Air tiba-tiba kehilangan kontak.
Pilot Saefurubi terakhir melakukan kontak dengan AIRNAV Makassar.
Pesawat seharusnya sudah mendarat sekira pukul pukul 07.33 Wita.
Namun sudah lewat estimasi waktu penerbangan, pesawat Sam Air tak kunjung kelihatan moncongnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F mengatakan, pesawat Sam Air hilang kontak kurang lebih selama 2 jam.
Baca juga: 5 Fakta Pesawat Sam Air Jatuh di Gorontalo: Kondisi Hancur hingga Video Korban sebelum Tewas Viral
Hilangnya pesawat terjawab setelah masuk laporan jatuhnya pesawat perintis milik SAM Air teregistrasi dengan nomor PK-SMH (DHC6) ini pada pukul 09.00 Wita.
"Pesawat lost contact pada pukul 07.22 Wita dan beberapa jam kemudian pesawat ditemukan hancur total," katanya kepada Tribunnews.com.
Lokasi jatuhnya pesawat Sam Air berada di kawasan tambak warga Randangan yang hanya berjarak 500 meter dari Bandara Panua Pohuwato.
Lukman dalam kesempatannya menyampaikan belasungkawa atas kejadian ini.
“Kami sangat berduka atas kecelakaan yang menimpa pesawat perintis PT. SAM Air di Pohuwato. Doa dan simpati kami sampaikan kepada keluarga korban yang ditinggalkan,” kata dia.
Lukman menambahkan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Kementerian Perhubungan sedang turun tangan melakukan investigasi.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Pesawat SAM Air di Pohuwato, Gorontalo
Ia berharap proses investigasi segera rampung dan diketahui hasilnya.
Pihaknya tidak ingin kejadian serupa terulang di kemudian hari.
“Saya berharap proses investigasi berjalan lancar, dan langkah-langkah pencegahan ke depan dapat diambil untuk meningkatkan keselamatan penerbangan di masa mendatang," tutupnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul 3 Kru Pesawat Sam Air Korban Kecelakaan Penerbangan di Gorontalo Dipulangkan ke Daerahnya
(Tribunnews.com/Endra)(Tribungorontalo.com/Jefry Potabuga)(Kompas.com/Rosyid A Azhar)