Viral Video 2 'Pak Ogah' Duel Carok di Gresik karena Berebut Lahan Supeltas, Satu Tersungkur
Dua pengatur lalu lintas yang tidak resmi berduel carok di Jalan Raya Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik,
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Dua pengatur lalu lintas yang tidak resmi atau yang biasa disebut "Pak Ogah" terlibat dalam duel carok di Jalan Raya Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Video carok itu viral di media sosial. Dalam video tersebut tampak ada dua orang berkelahi dengan celurit sebagai senjata.
Aksi kekerasan itu direkam oleh salah seorang pengendara roda dua yang akan menuju tempat kerja.
Dua orang terlihat saling menyabetkan senjata. Salah satunya kemudian tersungkur dan dipukul dengan senjata.
Para pengendara tidak berani melerai lantaran takut tersabet senjata tajam milik kedua orang itu.
"Sempat macet tadi jam berangkat kerja," ujar Alam, salah satu pengendara yang melintas, dikutip dari Tribun Jatim.
Motif carok
Kanit Reskrim Polsek Kebomas, Ipda Arief, mengatakan kedua orang itu berduel carok karena berebut lahan untuk membantu penyeberang jalan di depan SPBU Bunder Gresik.
Tempat itu cukup ramai dan banyak pengendara motor yang memberikan uang kepada pengatur lalu lintas.
Arief mengatakan menyebut dua pria yang terlibat aksi carok sudah diamankan. Keduanya bernama Imron (51), warga Surabaya, dan Rohman, warga Gresik.
"Satu orang yang kami amankan bernama Imron karena dia pemilik senjata tajam celurit," ujarnya.
Baca juga: Divonis 10 Tahun Kasus Carok yang Tewaskan 4 Orang, 2 Kakak Beradik Ini Langsung Cium Kaki Ibunda
Adapun Rohman, kata Arief, masih dirawat di RSUD Ibnu Sina. Telapak tangan Rohman terkena sabetan senjata.
"Masih dirawat, nanti kita akan mintai keterangan," katanya.
Imron yang kini berada di Mapolsek Kebomas berujar motif aksi carok tersebut adalah lantaran dia berebut lahan polisi cepek (Supeltas) di area putar balik tepat di depan SPBU.
Sehari sebelum peristiwa carok, Imron diancam oleh lawannya bahwa dia akan dibunuh karena berebut lahan untuk membantu menyeberangkan jalan.
Menurut Imron, dia sudah mencari nafkah di sana sejak 10 tahun lalu.
"Lha dia (Rohman) haknya apa melarang saya mencari nafkah disitu, bahkan saya diancam akan dibunuh," ujar Imron.
Imron mengklaim lawannya hendak menguasai lahan yang menjadi tempatnya mencari nafkah. Pria itu juga mengaku tidak menyesali perbuatannya.
"Dia sudah mengusik tempat saya mencari nafkah untuk keluarga, saya tidak menyesal," katanya.
(Tribunnews/Febri/Tribun Jatim/Willy Abraham)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.