Gunung Lewotobi Laki-laki Naik Status Awas, Gunung Semeru dan Gunung Ibu Ikut Erupsi
Gunung Lewotobi di Flores Timur naik status menjadi AWAS setelah meletus, dua gunung api yakni Gunung Semeru dan Gunung Ibu ikut erupsi
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, merilis kabar terbaru setelah Gunung Lewotobi Laki-laki meletus Minggu (3/11/2024) malam hingga Senin (4/11/2024) dinihari.
Akibat letusan tersebut, status vulkanik Gunung Lewotobi dari Level III Siaga kini naik menjadi Level IV Awas.
Naiknya status vulkanologi Gunug Lewotobi berdasarkan petimbangan tiga indikator, termasuk pengamatan visual, pengamatan instrumental berikut evaluasi PVMBG.
Dari ketiga indikator tersebut, PVMBG merekomendasikan sejumlah hal berikut larangan terhadap warga maupun wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius 7 kilometer dari puncak Gunung Lewotobi.
Sementara itu, update informasi dari X @PVMBG_, menuliskan dua gunung lain mengalami erupsi setelah Gunung Lewotobi meletus dinihari tadi.
Dua gunung yang dimaksud adalah Gunung Ibu dan Gunung Semeru.
Gunung Ibu bahkan mengalami erupsi sebanyak dua kali sejak Gunung Lewotobi meletus.
Erupsi pertama Gunung Ibu terjadi pada Senin pukul 03.08 WIT, dengan tinggi kolom abu teramati ± 800 m di atas puncak.
Kemudian erupsi kedua pukul 04.17 WIT, tinggi kolom abu teramati ± 600 m di atas puncak. .
Sementara Gunung Semeru erupsi pada pukul 04/04 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 800 m di atas puncak. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 155 detik.
Korban Tewas
Baca juga: Korban Tewas Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki Ada Anak-anak: Sempat Terjebak, Tertimpa Reruntuhan
Sebanyak 9 orang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa letusan Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, NTT, Minggu, 3 November 2024 malam.
Korban meninggal dunia adalah warga Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, berjarak sekira 5 kilometer dari pusat erupsi yang kini berstatus Level IV (Awas).
TRIBUNFLORES.COM sedang menyaksikan proses evakuasi oleh aparat Polsek Wulanggitang, Polres Flores Timur, Tagana, dan BPBD Flores Timur, Senin, 4 November 2024 pagi.
Rumah yang dihuni satu keluarga besar itu sudah rubuh akibat dihantam batu yang dilontarkan Gunung Lewotobi Laki-laki, bersamaan dengan hujan dan sambaran petir malam tadi.
Tim evakuasi gabungan berhasil menemukan 6 orang yang sebelumnya terjebak dalam tumpukan tanah.
Keenam jenazah itu sementara disemayamkan di teras depan rumah tetangganya.
Sementara satu orang yang juga anggota keluarga dalam rumah itu masih dievakuasi.
Selain satu keluarga, dua korban lain juga dikabarkan meninggal dunia dan salah satunya sempat mendapat pertolongan medis di UGD Puskesmas Boru.
Nama dan identitas korban meninggal dan luka-luka masih dalam proses penelusuran.
Sebelumnya, teramat mencekam bunyi dentuman yang berasal dari Gunung Lewotobi Laki-laki.
Gunung di antara Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura, Flores Timur, NTT ini meletus dan mengeluarkan dentuman kuat, Minggu, 3 November 2024 sekira pukul 23.50 Wita.
TribunFlores.com berada di Desa Hokeng Jaya di Kecamatan Wulanggitang, merasakan hal mencekam tersebut.
Dentuman kuat seperti ledakan itu membuat delapan kaca pada rumah kami pecah.
Semua anggota keluarga serta warga di lereng gunung berteriak histeris.
Mereka melihat cahaya merah menyala di atas Gunung Lewotobi Laki-laki.
Berusaha meninggalkan kampung ke tempat aman, Gunung Lewotobi Laki-laki melontarkan batu dan kerikil.
"Kami terjebak dan hanya bisa pasrah bertahan di dalam rumah,"ujar warga.
Namun banyak warga melindungi kepalanya dengan helm memutuskan pergi menjauh. Tak hanya itu, aroma belerang terasa menyengat hidung membuat orang-orang rumah batuk keras meski sudah membalut hidung dan mulut dengan masker.
Hingga pukul 00.40 Wita, sejumlah warga dari beberapa desa sudah mengevakuasi mandiri ke Desa Boru, Pululera, bahkan mulai pergi ke perbatasan Flores Timur-Sikka di arah barat Gunung Lewotobi Laki-laki.
Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Pululera, melaporkan adanya erupsi, namun tinggi kolom abu tak bisa teramati karena kabut awan. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi ± 24 menit 10 detik.
"Telah terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 04 November 2024 pukul 23:57 Wita," demikian isi laporannya.
Warga Harus Menjauh
Naiknya status vulkani Gunung Lewotobi menjadi Awas membuat PVMBG melayangkan sejumlah imbauan untuk warga.
Termasuk jarak aman warga beraktivitas dari puncak gunung.
Berikut rekomendasi dari PVMBG:
- Masyarakat di sekitar Lewotobi Laki–laki dan pengunjung/ wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 km dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki (Lampiran 4).
- Masyarakat agar mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
- Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir dan Nobo.
- Masyarakat yang terdampak hujan abu G. Lewotobi Laki-laki agar memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.
- Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung.
- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan G. Lewotobi Laki-laki. Untuk informasi lebih jelas dapat menghubungi Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki- laki atau menghubungi Pusat
- Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada nomor telepon 022-7272606.
- Masyarakat, pemerintah daerah, dan instansi terkait dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi Gunung api Lewotobi Laki-laki melalui aplikasi/website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id) atau (https://magma.esdm.go.id) dan media sosial @pvmbg_ (Facebook, Twitter, dan Instagram), serta website Badan Geologi (www.geologi.esdm.go.id).
- Tingkat aktivitas G. Lewotobi Laki-laki akan dievaluasi kembali secara berkala atau jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Tingkat aktivitas dan rekomendasi Gunung api Lewotobi Laki-laki ini tetap berlaku selama surat/laporan evaluasi berikutnya belum diterbitkan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul BREAKING NEWS : Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus, 9 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia
(Tribunnews.com/Chrysnha/Tribunflores.com/Paul Kabelen)