Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Banyak yang Terserang ISPA hingga Hipertensi
Beberapa hari di pengungsian, ratusan pengungsi mulai terkena beragam penyakit. 72 di antaranya adalah kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Beberapa hari di pengungsian, ratusan pengungsi mulai terkena beragam penyakit.
Demikian yang disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Flores Timur, Hironimus Lamawuran.
Ia menuturkan, per Rabu (6/11/2024) ada 232 kasus pengungsi yang terkena serangan penyakit.
72 di antaranya adalah kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Lalu 15 kasus sakit kepala atau cephalgia, 32 kasus hipertensi, dan beberapa penyakit lain.
"Total yang terdata sebanyak 232 kasus," ujar Hironimus, dikutip dari Kompas.com.
Ia menuturkan, pengungsi yang terserang penyakit akan ditangani oleh tenaga kesehatan yang berada di posko pengungsian.
Jika kondisinya makin parah, maka mereka akan dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit.
"Tenaga kesehatan ini dari Puskesmas Boru, Puskesmas Lewolaga, Puskesmas Lato dan Puskesmas Demon Pagong," pungkasnya.
Para Pengungsi Dievakuasi
Ratusan pengungsi asal Desa Nawokote Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur yang bertahan tanpa bantuan selama empat hari di perkebunan Desa Waiula, Kecamatan Wulanggitang dievakuasi.
Baca juga: Kemensos Beri Santunan untuk Ahli Waris Korban Erupsi Gunung Lewotobi
Ratusan ratusan pengungsi tersebut sudah dievakuasi oleh Tim SAR gabungan ke posko yang sudah disiapkan oleh Pemda Flores Timur, Kamis (7/11/2024).
Kristina Aran (54), seorang pengungsi, mengungkapkan warga mengungsi secara mandiri di lokasi tersebut karena dinilai aman dan cukup jauh dari pusat letusan.
"Kami berasal dari Nawokote. Kami di sini sudah empat hari, saat erupsi besar hari Minggu (3 November 2024)," ujarnya, Kamis, dilansir TribunFlores.com.