Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lagi, Gara-gara Ucapan Nyawa Wanita Melayang, Terbaru Tukang Siomay Bunuh PSK Akibat Diejek Gendut

Eko tega menghabisi nyawa warga Candisari Semarang ini lantaran tidak terima atas perkataan korban yang menghinanya sebagai pria gendut.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Lagi, Gara-gara Ucapan Nyawa Wanita Melayang, Terbaru Tukang Siomay Bunuh PSK Akibat Diejek Gendut
TribunJateng/iwan Arifianto
Eko Prasetyo (22) tersangka pembunuhan terhadap korban berinisial NJS (25) seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) di Hotel Johar Semarang. Eko tega menghabisi nyawa warga Candisari Semarang ini lantaran tidak terima atas perkataan korban yang menghinanya sebagai pria gendut. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu lagi nyawa wanita melayang hanya karena salah bertutur kata. Korban terbaru wanita berinisial NJS yang masih berusia 25 tahun.

NJS yang berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) tewas di tangan Eko Prasetyo (22) seorang tukang siomay hanya gara-gara ucapan.

Baca juga: Polisi Tangkap Tersangka Pembunuhan Wanita Bertato di Hotel Semarang

Eko yang merupakan asal Jetis, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang ini menghabisi korban dengan cara mencekik lehernya selepas berhubungan badan di kamar nomor 24, Kamis (7/11/2024) sore.

Eko tega menghabisi nyawa warga Candisari Semarang ini lantaran tidak terima atas perkataan korban yang menghinanya sebagai pria gendut.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Wanita Hamil Muda di Palembang, Dijemput 2 Pria Beri Kode

"Saya sakit hati karena korban bilang dengan nada tinggi, kamu orang gemuk order Michat bikin repot," kata tersangka Eko di Mapolrestabes Semarang,Senin (11/11/2024).

Eko yang setiap harinya bekerja sebagai penjual siomay ini mengaku, datang ke hotel Johar dengan menaiki bus antar kota untuk menghindari permasalahan di rumahnya baik dengan orangtua maupun isterinya.

Dia datang ke Semarang untuk healing lalu iseng melihat TikTok untuk mempelajari cara memesan cewek bookingan.

Berita Rekomendasi

Selepas memesan perempuan di Michat, tersangka Eko dan korban sepakat untuk berhubungan badan dengan tarif Rp 500 ribu perjam. 

"Awalnya harga Rp 700 ribu. Nego akhirnya dapat Rp 500 ribu," ungkapnya.

Namun, Eko sempat kecewa berat karena ketika bertemu korban tidak  sesuai dengan perempuan ekspetasinya.

"Di foto Michat namanya Lisa cantik, kulit putih dan bodinya masuk. Yang datang malah korban dengan kondisi sebaliknya," katanya.

Eko yang ogah dengan korban lantas memberikan uang Rp 100 ribu sebagai tanda tidak jadi. 

Akan tetapi korban menolak dan tetap ingin menyelesaikan transaksi tersebut.

Eko yang sudah kadung memiliki hasrat akhirnya melakukan hubungan selayaknya suami-isteri.

Dalam momen saat inilah korban diklaim tersangka mengumbar kalimat yang membuatnya sakit hati.

"Saya yang terlanjur emosi menunggu korban keluar dari kamar mandi lalu saya cekik lehernya selama lebih dari 5 menit sampai meninggal dunia," kata Eko.

Dia yang gelap mata sempat membiarkan mayat perempuan ini tergeletak di lantai kamar mandi sampai 4 jam.

Barulah pada pukul 20.00 WIB, tersangka memindahkannya ke kolong ranjang dengan cara mendorongnya menggunakan kaki.

"Saya dalam semalam sempat satu kamar bersama mayat. Tidak bisa tidur sebenarnya baru besoknya (Jumat pagi) saya pergi," tutur Eko.

Eko meninggalkan kamar hotel  menuju ke Terminal Terboyo untuk mencari bus ke arah Boyolali.

Pria dua anak ini memilih melarikan diri ke daerah tersebut hingga akhirnya tertangkap.

"Handphone korban memang sempat saya bawa tapi tidak untuk dijual hanya dipakai sendiri," ucapnya.

Eko melarikan diri pada Jumat (8/11/2024) pagi. 

Baca juga: Misteri Pembunuhan Wanita Bertato Burung Hantu di Kolong Tempat Tidur Hotel di Semarang     

Kemudian mayat korban ditemukan petugas hotel pada Sabtu (9/11/2024) siang.

Polisi menangkap Eko di Boyolali pada Minggu (10/11/2024) pukul 01.00.

"Saya ditangkap polisi saat sedang ngopi di Terminal Lama Boyolali," ujar Eko dengan ekspresi tanpa penyesalan.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, tersangka telah memesan perempuan lewat aplikasi kencan sebanyak tiga kali. 

Dua kali sebelumnya dilakukan direntang hari Rabu (6/11/2024).

Pemesan ketiga kalinya yang datang adalah korban.

Tersangka kecewa kepada korban karena yang dipesan tidak sesuai dengan foto. 

"Namun mereka tetap melakukan hubungan seksual sekira sampai 45 menit," jelasnya.

Setelah itu, tersangka yang emosi mendengar perkataan korban mencekik lehernya dengan menginjakan kaki di bagian leher dan dada sampai meregang nyawa.

Selepas itu, tersangka menonton televisi sembari merokok. 

"Ya motif tersangka tidak terima disebut sebagai pria gendut yang open booking online (BO)," katanya.

Baca juga: 3 Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Kuburan Cina Minta Tolong ke Presiden Prabowo: Ingin Pulang

Mayat Tanpa Kepala

Sebelumnya, seorang wanita di Muara Baru, Jakarta Utara berinisial SH (40) tewas akibat salah bertutur kata.

Tersangka pembunuhan Fauzan Fahmi (43), mengaku sangat emosi terhadap tindakan korban SH.

Fauzan mengaku sakit hati dengan sikap SH selama ini yang dianggap merendahkan istri dan ibunya.

Menurutnya, korban sempat melontarkan kata-kata yang tidak pantas terhadap istri dan ibunya.

"Sakit hati, Pak. Korban merendahkan istri saya, ibu saya. Korban ngucapin istri saya pelacur, orangtua saya pelacur," ucap Fauzan.

Dalam unggahan yang sama, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Rovan Richard Mahenu, mengungkapkan kronologi kasus pembunuhan ini.

Rovan menjelaskan, korban adalah teman daripada pelaku. Saat hari kejadian, korban sedang menemui pelaku di rumah milik pelaku. 

Menurutnya, saat itu korban sempat melontarkan kata-kata yang dianggap menyakiti hati pelaku.

Baca juga: Polisi Tangkap Tersangka Pembunuhan Wanita Bertato di Hotel Semarang

"Langsung secara spontan, pelaku langsung mencekik korban dari belakang sampai dengan korban tidak sadarkan diri," ujar Rovan.

Dia menyebut, setelah korban tidak sadarkan diri, pelaku langsung meletakkan korban di gang samping rumah milik pelaku.

"Selanjutnya, pelaku mengambil pisau dan langsung menggorok leher korban sampai terpisah dari badannya," ucap Rovan.

Jasad SH ditemukan dalam keadaan tanpa kepala dibungkus karung di Danau Muara Baru, Jakarta Utara pada Selasa (29/10/2024).

Saat itu, jasad SH dibungkus karung, selimut, dan kardus, serta tangannya diikat menggunakan tali.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas