Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Lengkap Tukang Siomay Bunuh PSK di Semarang Karena Wajah Tak Sesuai: Saya Cekik 5 Menit 

Kecewa berat paras tak sesuai aslinya hingga dihina gembrot, tukang Siomay ngaku sakit hati cekik PSK usai ngamar di hotel Semarang.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Pengakuan Lengkap Tukang Siomay Bunuh PSK di Semarang Karena Wajah Tak Sesuai: Saya Cekik 5 Menit 
TribunJateng/iwan Arifianto
Eko Prasetyo (22) tersangka pembunuhan terhadap korban berinisial NJS (25) seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) di Hotel Johar Semarang. Dia membeberkan alasannya membunuh korban di Mapolrestabes Semarang, Senin (11/11/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Eko Prasetyo (22) seorang tukang siomay kini tersangka dan ditahan karena membunuh korban berinisial NJS (25) seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) di Hotel kawasan Semarang Tengah, Kota Semarang.

Pria asal Jetis, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang ini menghabisi korban dengan cara mencekik lehernya selepas berhubungan badan di kamar nomor 24, Kamis (7/11/2024) sore.

Usai kabur dan ditangkap di Boyolali, Eko membeberkan pengakuannya.

Eko tega menghabisi nyawa warga Candisari Semarang ini lantaran tidak terima atas perkataan korban yang menghinanya sebagai pria gendut. 

"Saya sakit hati karena korban bilang dengan nada tinggi, kamu orang gemuk order Michat bikin repot," kata tersangka Eko di Mapolrestabes Semarang,Senin (11/11/2024).

Eko yang setiap harinya bekerja sebagai penjual siomai ini  mengaku, datang ke hotel Johar dengan menaiki bus antar kota untuk menghindari permasalahan di rumahnya baik dengan orangtua maupun isterinya.

Dia datang ke Semarang untuk healing lalu iseng melihat Tiktok untuk mempelajari cara memesan cewek bookingan.

Berita Rekomendasi

Selepas memesan perempuan di Michat, tersangka Eko dan korban sepakat untuk berhubungan badan dengan tarif Rp 500 ribu perjam. 

"Awalnya harga Rp700 ribu. Nego akhirnya dapat Rp 500 ribu," ungkapnya.

Baca juga: Misteri Pembunuhan Wanita Bertato Burung Hantu di Kolong Tempat Tidur Hotel di Semarang     

Namun, Eko sempat kecewa berat karena ketika bertemu korban tidak  sesuai dengan perempuan ekspetasinya.

"Di foto Michat namanya Lisa cantik, kulit putih dan bodinya masuk. Yang datang malah korban dengan kondisi sebaliknya," katanya.

Eko yang ogah dengan korban lantas memberikan uang Rp100 ribu sebagai tanda tidak jadi. 


Akan tetapi korban menolak dan tetap ingin menyelesaikan transaksi tersebut.

Eko yang sudah kadung memiliki hasrat akhirnya melakukan hubungan selayaknya suami-isteri.

Dalam momen saat inilah korban diklaim tersangka mengumbar kalimat yang membuatnya sakit hati.

"Saya yang terlanjur emosi menunggu korban keluar dari kamar mandi lalu saya cekik lehernya selama lebih dari 5 menit sampai meninggal dunia," kata Eko.

Dia yang gelap mata sempat membiarkan mayat perempuan ini tergeletak di lantai kamar mandi sampai 4 jam.

Barulah pada pukul 20.00 WIB, tersangka memindahkannya ke kolong ranjang dengan cara mendorongnya menggunakan kaki.

"Saya dalam semalam sempat satu kamar bersama mayat. Tidak bisa tidur sebenarnya baru besoknya (Jumat pagi) saya pergi," tutur Eko.

Kolase foto mayat perempuan yang adalah PSK ditemukan di bawah kolong tempat tidur di Hotel Johar, Jalan Mpu Tantular, Purwodinatan, Semarang Tengah, Kota Semarang, Sabtu (9/11/2024) dan Eko Prasetyo (22) tersangka pembunuhan terhadap korban. Dia membeberkan alasannya membunuh korban di Mapolrestabes Semarang, Senin (11/11/2024)
Kolase foto mayat perempuan yang adalah PSK ditemukan di bawah kolong tempat tidur di Hotel Johar, Jalan Mpu Tantular, Purwodinatan, Semarang Tengah, Kota Semarang, Sabtu (9/11/2024) dan Eko Prasetyo (22) tersangka pembunuhan terhadap korban. Dia membeberkan alasannya membunuh korban di Mapolrestabes Semarang, Senin (11/11/2024) (TribunJateng/iwan Arifianto/ist)

Eko meninggalkan kamar hotel  menuju ke Terminal Terboyo untuk mencari bus ke arah Boyolali.

Pria dua anak ini memilih melarikan diri ke daerah tersebut hingga akhirnya tertangkap.

"Handphone korban memang sempat saya bawa tapi tidak untuk dijual hanya dipakai sendiri," ucapnya.

Eko melarikan diri pada Jumat (8/11/2024) pagi. 

Kemudian mayat korban ditemukan petugas hotel pada Sabtu (9/11/2024) siang.

Polisi menangkap Eko di Boyolali pada Minggu (10/11/2024) pukul 01.00.

"Saya ditangkap polisi saat sedang ngopi di Terminal Lama Boyolali," ujar Eko dengan ekspresi tanpa penyesalan.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, tersangka telah memesan perempuan lewat aplikasi kencan sebanyak tiga kali. 

Dua kali sebelumnya dilakukan direntang hari Rabu (6/11/2024).

Baca juga: Dihina Gembrot, Tukang Siomay Cekik PSK Usai Ngamar Bareng di Semarang, Tarif Rp 500 Ribu Per Jam

Pemesan ketiga kalinya yang datang adalah korban.

Tersangka kecewa kepada korban karena yang dipesan tidak sesuai dengan foto. 

"Namun mereka tetap melakukan hubungan seksual sekira sampai 45 menit," jelasnya.

Setelah itu, tersangka yang emosi mendengar perkataan korban mencekik lehernya dengan menginjakan kaki di bagian leher dan dada sampai meregang nyawa.

Selepas itu, tersangka menonton televisi sembari merokok. 

"Ya motif tersangka tidak terima disebut sebagai pria gendut yang open booking online (BO)," katanya.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Alasan Eko Bunuh Gadis MiChat di Hotel Johar Semarang, Wajahnya Tak Sesuai Aplikasi, https://jateng.tribunnews.com/2024/11/11/alasan-eko-bunuh-gadis-michat-di-hotel-johar-semarang-wajahnya-tak-sesuai-aplikasi?utm_source=headline-3

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas