Derita Sopir Truk Pemicu Kecelakaan di Tol Cipularang: Ibu Stroke, Kakak Kanker, Anak Putus Sekolah
Rouf sopir truk diduga jadi penyebab kecelakaan beruntun di tol Cipularang yang melibatkan sejumlah mobil dan menewaskan satu orang.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Rouf, sopir truk yang terlibat kecelakaan maut di Tol Cipularang km 92, Purwakarta, Jawa Barat, pekan lalu ternyata hidupnya memprihatinkan.
Anggota DPRD Banten, Dede Rohana, menyambangi kediaman Rouf pada Kamis (14/11/2024) kemarin.
Dede mengaku sengaja mendatangi rumah Rouf karena ia mendengar bahwa kondisi kehidupan rumah tangga Rouf berada di bawah garis kemiskinan.
Menurut dia ibu Rouf meninggal belum lama ini karena terkena sakit stroke.
"Terus kakaknya ini kena kanker. Luar biasa cobaannya," kata Dede.
Anak Putus Sekolah
Derita yang dialami Rouf tak hanya itu.
Dua anak Rouf pun terpaksa putus sekolah karena kekurangan biaya.
Salah satunya tak bisa melanjutkan ke jenjang SMP karena tak memiliki biaya.
"Anak-anaknya yang putus sekolah kita tawarkan, bisa sekolah di Bai Mahdi milik Pak Yandri itu gratis. Mudah-mudahan mereka mau sekolah," harapnya.
Ia pun berencana mendorong Baznas dan DPKPP Provinsi Banten untuk memberikan bantuan bedah rumah kepada keluarga Rouf, yang diisi dua kepala keluarga dan tidak layak huni.
"Kita ingin ini lebih cepat (Dibantu) supaya mengurangi penderitaan mereka," ujarnya.
Mengenai kemungkinan kasus hukum yang bakal dihadapi Rouf pascakecelakaan di KM92 Tol Cipularang, Dede menyebut kantor hukum miliknya sudah bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Banten untuk memberikan pendampingan hukum pada keluarga tidak mampu.
Rouf sopir truk diduga jadi penyebab kecelakaan beruntun di tol Cipularang yang melibatkan sejumlah mobil dan menewaskan satu orang.
Rumah Bilik Bambu
Rouf dan keluarganya tinggal di sebuah rumah berdinding bilik bambu di Kampung Seuat, Desa Seuat Jaya, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten.
Di rumah tersebut, ia tinggal bersama istri, Tunah, dan lima anaknya, serta empat anggota keluarga lainnya.
Kondisi rumah yang ditinggalkan oleh orang tua Rouf sangat tidak layak huni.
Dinding rumah terlihat bolong, atap bocor, dan tidak ada perabotan seperti kursi atau meja.
"Kami numpang di sini karena tidak punya rumah," ungkap Tunah saat diwawancarai oleh TribunBanten.com.
Baru 4 Bulan Jadi Sopir
Rouf baru empat bulan bekerja sebagai sopir truk logistik setelah sebelumnya berprofesi sebagai pemulung barang bekas.
"Kalau ada kerjaan, suami saya jarang pulang. Paling dua minggu sekali," kata Tunah.
Mendengar kabar tentang kecelakaan yang menimpa suaminya, Tunah mengaku sangat terkejut dan merasa lemas.
Tunah berharap masalah hukum yang menimpa suaminya tidak berlarut-larut.
Ia khawatir akan masa depan kelima anaknya dan juga harus merawat kakak Rouf yang lumpuh.
"Kalau ditahan (penjara), gimana nasib anak-anak, anaknya banyak ada 5."
"Terus mengurusi kakak yang sakit, suaminya saya satu-satunya tulang punggung keluarga," jelasnya.
Kondisi yang dialami oleh keluarga Rouf mencerminkan betapa sulitnya kehidupan yang harus mereka jalani di tengah masalah yang menimpa.