Deretan Peristiwa Horor yang Pernah Terjadi di Sampang: Kerusuhan Pemilu 1997 Hingga Kasus Syiah
Korban Jimmy pun langsung bersimbah darah tanpa mampu memberi perlawanan berarti. Dia tewas bersimbah darah dengan luka bacok di sejumlah bagian tubuh
Editor: willy Widianto
3. Tahun 2008: Pemilihan Gubernur Jawa Timur tahun 2008, Pemilihan Gubernur Jawa Timur mencatatkan rekor berlangsung hingga tiga putaran. Fenomena tersebut terjadi di Kabupaten Sampang dan Bangkalan. Peristiwa itu melibatkan duet cagub-cawagub Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono(Kaji) versus KPU dan Panwas. Sementara pihak terkait adalah duet cagub-cawagub Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa).
Baca juga: Kronologi Tewasnya Jimmy Sugito, Saksi Paslon Nasdem di Pilkada Sampang yang Dicarok Orang
Saat itu Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono menemukan adanya penggelembungan suara di tiga kabupaten, Bangkalan, Sampang dan Pamekasan sekitar 220.000 suara untuk kemenangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa). Namun, setelah turun putusan MK justru Kaji lebih unggul 138.746 suara dibanding Karsa.
Bahkan MK putusan nomor 41/PHPU-D-VI/2008 bahwa bentuk pelanggaran itu bersifat terstruktur, sistematis, dan masif.
4. Tahun 2009: Setahun kemudian,tepatnya pada pelaksanaan Pemilu DPRD I/DPRD II/DPR dan DPD tahun 2009, salah satu kasus yang mencuat di permukaan adalah tuntutan terhadap penggelembungan suara DPD yang terjadi di kabupaten Sampang. Adalah Abdul Jalil Latuconsina, salah seorang kontestan yang menggugat perolehan tidak wajar calon lainnya yakni Haruna memperoleh 119.000 suara dan Badruttamam memperoleh 135.448 suara di Kabupaten Sampang sedangkan di daerah lainnya hanya mencapai 3.000-an suara. Dugaan ini juga diperkuat oleh adanya sms singkat dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kabupaten Sampang kepada saudara Abdul Jalil Latuconsina untuk meminta uang sebesar 15 Juta guna menambah suara. Walaupun tuntutan itu akhirnya kandas, namun keterangan tersebut bisa dijadikan catatan sebagai modus adanya praktik-praktik manipulasi suara di Sampang.
5. Tahun 2012: 26 Agustus 2012 perayaan lebaran ketupat warga Syiah di Dusun Nangkernang, Desa Karanggayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur berubah menjadi horor.
Insiden itu terjadi ketika 20 anak warga Syiah di Desa Karang Gayam dan Bluuran, kecamatan Omben hendak kembali mondok di luar Sampang dengan mencarter minibus. Namun di tengah jalan, sekira pukul 10.00 WIB, rombongan santri itu dihadang puluhan orang mengaku warga Sunni dengan menaiki sekitar 30 sepeda motor.
Baca juga: Penjelasan BKSDA Bali Terkait Penemuan Bangkai Paus Sperma di Pantai Banyuning Kabupaten Karangasem
Rombongan anak-anak warga Syiah yang baru saja menghabiskan libur lebaran Idul Fitri di kampung halamannya itu dipaksa kembali ke rumahnya. Mereka dilarang kembali belajar ke pesantren berhaluan Syiah yang ada di luar Sampang. Pertikaian meluas hingga menyebabkan puluhan orang terluka dari kedua kelompok. Dikutip dari berbagai sumber, sekitar 45 rumah warga Desa Karang Gayam dirusak dan dibakar. Kapolsek Omben juga terluka di dahinya akibat lemparan batu.
Versi berbeda dikeluarkan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras). Menurut Kontras, sejak sebelum Ramadan atau antara Juni-Agustus 2012, warga penganut Syiah di Desa Karang Gayam sudah mendapatkan ancaman dan teror. Mereka diancam dibunuh jika masih berada di Dusun Nangkernang setelah Ramadan.
Baca juga: Percaya Rezeki Tak Akan Tertukar, Memberi Cara Madame Malla Mengucap Syukur
6. Tahun 2013: Saat pelaksanaan Pilgub Jatim, Tim pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Herman atau yang lebih dikenal dengan sebutan Berkah menemukan kecurangan tidak disebarkannya undangan pada pemilih secara merata terutama di kantong-kantong pendukung pasangan ini. Di Salah satu desa di Kabupaten Sampang, Tim Berkah menemukan tidak sebenarnya undangan sebanyak 12.000 kepada pemilih . Di samping itu, indikasi kecurangan juga didapat dari temuan perolehan suara nol untuk pasangan ini di sejumlah desa di Kabupaten Sampang.