Kemendagri Pastikan Situasi di Sampang Sudah Kondusif Pasca Insiden Pembacokan Tewaskan Saksi Paslon
Wamendagri Bima Arya mengatakan situasi di Sampang sudah kondusif. Dia memastikan kasus tersebut didalami oleh semua pihak.
Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sudah menerima informasi terkait insiden pembacokan saksi paslon Pilkada di Kabupaten Sampang, Madura.
Wamendagri Bima Arya mengatakan situasi di Sampang sudah kondusif.
Dia memastikan kasus tersebut didalami oleh semua pihak.
"Ini harus betul-betul ditegakkan proses hukum di sana, agar ada keadilan bagi semua dan agar suasana kondusif," kata Bima di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2024).
Baca juga: Polda Jatim Turun Tangan, Ringkus 1 dari 5 Pelaku Carok Saksi Paslon Pilkada di Sampang
Bima menyebut laporan dari Forkopimda di Sampang juga sudah diterima, serta sudah ada juga pertemuan dengan para tokoh agama dan para kiai di Sampang.
"Dan insya Allah sejauh ini kondisinya kondusif begitu ya. Tapi kita akan monitor secara ketat, kita akan mengkoordinasi dengan teman-teman Forkopimda di sana untuk melakukan mitigasi supaya tidak terjadi konflik yang meruas di sana," pungkasnya.
Sebelumnya, kasus pembacokan terjadi saat kampanye Pilkada Sampang 2024 dan menewaskan saksi pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad Sakteh), Minggu (17/11/2024).
Saat kejadian, korban yang bernama Jimmy Sugito Putra mendampingi kunjungan paslon Jimad Sakteh ke tokoh masyarakat di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur.
Korban sempat diadang 5 warga setempat yang membawa senjata tajam celurit.
Meski sempat melakukan perlawanan, korban tersungkur karena kalah jumlah dan mengalami pembacokan.
Korban sempat dibawa ke RSUD Ketapang untuk menjalani perawatan, namun nyawanya tak tertolong.
Baca juga: Kronologi Tewasnya Jimmy Sugito, Saksi Paslon Nasdem di Pilkada Sampang yang Dicarok Orang
Paman Korban, Abu Sidik, menyatakan pihak keluarga tak akan balas dendam dan menyerahkan kasus ini ke kepolisian.
Semasa hidupnya, korban dikenal sebagai pribadi yang baik dan selalu mengedepankan sopan santun.
Jimmy Sugito juga disebut tak pernah membuat masalah dengan keluarga maupun tetangga.
"Keponakanan (korban) saya ini sangat ramah, adat sopan santun ke timuran yang diterapkan oleh keponakan saya ini," tuturnya.
Abu Sidik menjelaskan korban memiliki etos kerja yang tinggi sehingga dihargai di tempat kerja.
"Pekerjaan keponakan saya, petugas PLN jadi saat ada panggilan dari atasan ke lapangan dia langsung menuju ke lokasi," sambungnya.
Dia meminta petugas kepolisian segera menangkap para pelaku lantaran wajah mereka terlihat jelas di video yang tersebar.
"Jadi kami hanya memohon kepada penegak hukum agar seluruh pelaku diamankan karena sejumlah pelaku telah terekam video dan jelas ciri-cirinya," katanya.
Sementara itu, Kapolda Jatim, Irjen Imam Sugianto, mengatakan seorang pelaku berinisial FS telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan.
FS merupakan warga Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur yang sempat mengadang rombongan paslon Jimad Sakteh.
Pemeriksaan terhadap FS dilakukan untuk mengungkap para pelaku lain.
"Peran dari pelaku ini, kita masih mendalaminya. Untuk posisinya saat ini pelaku sudah berada di Polda Jatim," ungkapnya, Senin (18/11/2024), dikutip dari TribunJatim.com.
Setelah mengantongi nama para pelaku, petugas akan melakukan penangkapan.
"Kita minta doanya kepada masyarakat semoga pelaku lainnya cepat diamankan dan jalannya Pilkada 2024 di Sampang terus damai," tandasnya.
Irjen Imam Sugianto mendatangi Kabupaten Sampang dan bertemu dengan kedua paslon Pilkada Sampang 2024.
Tim pemenangan serta kedua paslon nomor urut 1, KH Mohammad Bin Muafi-Abdullah Hidayat dan nomor urut 2, Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz, hadir dalam pertemuan tersebut.
Ia telah berkoordinasi dengan masing-masing tim pemenangan paslon agar peristiwa serupa tidak terjadi.
"Dengan adanya kegiatan ini kami tidak ingin, peristiwa di Desa Ketapang Laok merembet ke kejadian berikutnya," tandasnya.
Polda Jatim berkomitmen untuk mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku yang jumlahnya lebih dari satu orang.
Diketahui, Slamet Junaidi merupakan Bupati Sampang periode 2019-2024.
Ia kembali maju sebagai calon Bupati 2024-2029 diusung 5 partai pendukung, yakni Partai Gelora Indonesia, NasDem, PKS, PKB dan Gerindra.