Keluarga, Guru Hingga PJ Bupati Subang Menangis Saat Pemakaman Bocah SD Korban Perundungan
PJ Bupati Subang pun turut mendoakan langsung di depan pusara Albi, dan berharap kasus ini tak menimpa anak lainnya.
Editor: willy Widianto
Laporan Reporter Tribun Jabar, Ahya Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - Isak tangis keluarga iringi pemakaman Albi Rufi Ozara (9) bocah kelas 3 SDN Jayamukti Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat yang meninggal dunia diduga akibat jadi korban perundungan 3 orang kakak kelasnya.
Baca juga: Kisah Tragis Siswa 3 SD di Subang, Tewas Usai Dirundung, Bagaimana Konsekuensi Hukum Bagi Pelaku?
Albi dimakamkan di pemakaman umum setempat, Selasa (26/11/2024), sekitar pukul 10.30 WIB, dengan diiringi Isak tangis keluarga, guru, dan rekan korban.
Turut hadir dalam pemakaman tersebut PJ Bupati Subang Imran, Kadisdikbud Nunung Nurhayati, Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu, Kasat Reskrim Polres Subang AkP Gilang Indra Friyana Rahmat dan jajaran muspika.
Selama proses pemakaman berlangsung, terlihat suasana sedih dirasakan oleh kedua orangtua korban, begitupun PJ Bupati Subang Imran yang sejak dari kamar Jenazah hingga proses pemakaman pagi ini terlihat kesedihan yang mendalam di raut wajahnya.
PJ Bupati Subang pun turut mendoakan langsung di depan pusara Albi, dan berharap kasus ini tak menimpa anak lainnya di kemudian hari.
Baca juga: Sikapi Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Komisi III DPR Sorot Beking Tambang Ilegal
"Saya sangat sedih dan berduka sejak menjenguk pertama kali di ICU hingga saat ini di Pemakaman, anak seperti Abi calon generasi penerus bangsa ini harus mati sia-sia," ucapnya.
"Semoga Abi jadi penolong orang tuanya di surga kelak dan kasus ini saya minta tuntaskan oleh pihak kepolisian," imbuhnya
Terkait kasus ini, Imran telah mencopot Kepala Sekolah SDN Jayamukti Blanakan, karena dinilai lalai dan berjanji akan mengeluarkan anak yang terlibat dalam kematian Abi dari sekolah tersebut.
Baca juga: Nasib AKP Dadang Buntut Tembak Mati AKP Ulil, Menko Polkam Budi Gunawan: Hukuman Seberat-beratnya
"Kepala sekolah sudah saya copot, siswa yang terbukti terlibat akan saya keluarga dan dilarang sekola di Kabupaten Subang," tegasnya.
Sementara itu keluarga korban mengaku ikhlas dan menganggap semua ini sudah takdir Albi dari Allah SWT.
"Keluarga sudah ikhlas, semoga Albi jadi penolong keluarga di Surga,"ucap keluarga korban.
Baca juga: Kronologi Pengemudi Diduga Tak Terima Diklakson Intimidasi Ibu dan Anak Pakai Senjata Tajam di Bogor
Sekalipun ikhlas menerima takdir yang dialami Albi, namun pihak keluarga meminta kasus kematian Albi diusut tuntas.
"Kami pihak keluarga Albi meminta kasus ini diusut tuntas, semua yang terlibat bisa dihukum sesuai perbuatannya," katanya