Laju Transaksi QRIS Rajai Pasar Tradisional, Digitalisasi Tersalurkan
Digitalisasi telah merambah hingga ke pasar tradisional, BRI ikut meramaikan pasar tersebut dengan serangkaian fitur seperti QRIS
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Digitalisasi telah merambah hingga ke pasar tradisional. Sudah menjadi kebiasaan seperti di Pasar Gede Hardjonagoro, Solo, telah menerapkan transaksi non-tunai menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
Dalinem alias Mbah Dal di tengah kesibukannya berjualan bawang, terlihat menunjukkan sebuah kode QR kepada pembeli, yang dapat dipindai menggunakan telepon genggam untuk melakukan pembayaran.
Mbah Dal mengungkapkan, penggunaan QRIS sangat memudahkan dalam proses transaksi.
Meski awalnya membutuhkan waktu untuk beradaptasi, ia kini merasa lebih praktis dan efisien menggunakan sistem ini.
"Pedagang tinggal menunjukkan kode QR, pembeli tinggal memindai dan membayar lewat mobile banking sesuai biaya belanja," katanya, Sabtu (30/11/2024).
Keuntungan menggunakan QRIS adalah tidak adanya biaya tambahan untuk transaksi.
Selain itu, informasi transaksi juga dapat diakses kapan saja, bahkan pada hari Sabtu dan Minggu, ketika bank-bank umumnya tutup.
Mbah Dal menambahkan, dengan menggunakan QRIS, ia tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar, cukup sedikit untuk jaga-jaga uang kembalian jika ada pembeli yang membayar tunai.
Penerapan QRIS di pasar tradisional ini didorong oleh Pemerintah Kota Surakarta dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Pimpinan Cabang BRI Solo, Agung Ari Wibowo, menjelaskan, BRI berkomitmen untuk memberdayakan UMKM melalui layanan keuangan yang terintegrasi, termasuk melalui QRIS.
Saat ini, BRI mengklaim memiliki sekitar 500 merchant di wilayah Solo yang menggunakan sistem transaksi non-tunai seperti QRIS dan EDC (Electronic Data Capture).
BRI menyediakan berbagai layanan untuk mendukung digitalisasi pasar, seperti sistem pembayaran menggunakan kartu kredit dan promo untuk transaksi QRIS.
Agung menuturkan, dengan adanya layanan transaksi nontunai, pedagang dan pembeli bisa lebih mudah melakukan pembayaran tanpa harus bergantung pada uang tunai.
Pemkot Solo juga memberikan dukungan penuh terhadap digitalisasi pasar tradisional melalui penerapan QRIS.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.