Nasib Guru Honorer Beri Hukuman Squat Jump hingga Siswa Tewas di Deli Serdang, Kini Jadi Tersangka
Seorang guru di Deli Serdang ditetapkan tersangka setelah mengakibatkan kematian siswa akibat hukuman fisik berlebihan.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, Deli Serdang – Seorang guru honorer berinisial SWH di SMP Negeri 1 STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polresta Deli Serdang setelah mengakibatkan kematian salah satu siswa, RSS, akibat hukuman fisik yang berlebihan.
SWH awalnya berstatus saksi dalam kasus kematian RSS, namun setelah hasil forensik diterima, statusnya berubah menjadi tersangka.
Menurut keterangan Kanit PPA Satreskrim Polresta Deli Serdang, AKP Dodi Martha, penyebab kematian siswa tersebut adalah akibat aktivitas fisik berlebih yang menyebabkan kerusakan jaringan.
"Kita sudah gelar perkara dan sudah ditetapkan sebagai tersangka gurunya," ujar Dodi.
Baca juga: Sosok Guru Penghukum Siswa Squat Jump 100 Kali, Gaji Hanya Rp 500 Ribu, Dibayar 4 Bulan Sekali
Hukuman yang Diberikan
Hukuman berupa 100 kali squat jump diberikan kepada RSS dan beberapa siswa lainnya pada 19 September 2024, karena mereka tidak dapat menghafal ayat-ayat Alkitab.
Tujuh hari setelah hukuman tersebut, RSS meninggal dunia pada 26 September 2024.
Sebelum meninggal, ia sempat dirawat di klinik dan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Sembiring Deli Tua.
SWH akan dijerat dengan Pasal 80 ayat 3 UU RI nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, SWH telah dipecat oleh pihak sekolah.
"Sudah dipecat dia. Kepsek yang pecat langsung," ujar seorang guru yang tidak ingin namanya dipublikasikan.
Namun, Kepala SMP Negeri 1 STM Hilir, Suratman, belum dapat dikonfirmasi mengenai pemecatan tersebut, karena tidak merespons panggilan maupun pesan.
Baca juga: Fakta Hukuman Squat Jump Berujung Maut di Deli Serdang, Guru Honorer Wanita Terancam Pidana
Proses Ekshumasi
Setelah kematian RSS, polisi melakukan ekshumasi pada 1 Oktober 2024 untuk menyelidiki lebih lanjut penyebab kematian siswa tersebut.
Proses ekshumasi ini dilakukan untuk memastikan tidak ada kejanggalan dalam kasus ini.
Kematian RSS telah menimbulkan perhatian publik dan menyoroti pentingnya perlindungan anak dalam lingkungan pendidikan.
Kasus ini menjadi pengingat bagi semua pihak mengenai dampak dari hukuman fisik yang tidak semestinya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Guru Deli Serdang yang Beri Hukuman Squat Jump 100 Kali hingga Siswa Meninggal Ditetapkan Tersangka
(Tribun-Medan.com/Indra Gunawan)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).