Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Modus Pemilik Ponpes di Serang Cabuli Santriwati hingga Hamil, Minta Dipijat dan Pengobatan

Modus pemilik ponpes berinisial K (41) yang melakukan pencabulan terhadap tiga santriwati di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Modus Pemilik Ponpes di Serang Cabuli Santriwati hingga Hamil, Minta Dipijat dan Pengobatan
Dok. Polisi
Pemilik pondok pesantren (Ponpes) di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang berinisial K, menjadi tersangka pencabulan santriwati. 

TRIBUNNEWS.COM - Terjadi kasus pencabulan yang membuat sebuah pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, porak-poranda dihancurkan warga.

Dilansir TribunBanten.com, pemilik ponpes berinisial K (41) ternyata telah melakukan pencabulan terhadap tiga santriwati.

Ketiga santriwati itu adalah M (22), SP (18), dan SL (16). Akibat perbuatan bejat K, SL hamil.

Kanit PPA Satreskrim Polres Serang, Ipda Sanggrayugo Widyajaya mengatakan, SP dan M dicabuli sejak tahun 2021-2022 sebanyak empat sampai lima kali.

Sementara itu, SL dicabuli pada tahun 2023 sebanyak tiga kali hingga hamil.

"Untuk korban ada 3 pengakuannya (pelaku), ada yang dua kali, ada yang tiga kali, dan ada yang sampai hamil, sempat juga dilakukan aborsi oleh inisial K," kata Sanggrayugo di Polres Serang, Senin (2/12/2024).

Sanggrayugo berujar, pelaku melakukan pencabulan dengan modus minta dibuatkan kopi, dipijat, dan pengobatan.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, para korban berani melaporkan hal itu pada hari Minggu (1/12/2024) kemarin, setelah sebelumnya bercerita dicabuli oleh K.

"Orang tuanya tidak terima hingga membuat laporan ke Polres Serang," ujar Sanggrayugo.

Warga Geruduk Pesantren

Diberitakan sebelumnya, warga menggeruduk pesantren milik K di Kecamatan Cikande.

Baca juga: Dilaporkan Cabuli Santriwati, Pimpinan Ponpes di Serang Sembunyi di Plafon Rumah

Situasi di pondok pesantren pasca-penggerudukan masih terlihat porak-poranda.

Aparat tampak berjaga di lokasi dan membersihkan puing-puing bekas amukan warga.

Ponpes yang memiliki gedung semi permanen untuk asrama putra dan putri ini terlihat berantakan. 

Celana dalam putri hingga buku-buku kitab hingga Al-Qur'an berserakan di area ponpes. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas