Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Penjelasan BMKG Soal Banjir Bandang Terjang Sukabumi, Minta Warga Tetap Waspada

Anomali suhu muka laut di sebagian wilayah perairan Indonesia yang relatif hangat mendukung penguapan dan penambahan massa uap air.

Editor: willy Widianto
zoom-in Ini Penjelasan BMKG Soal Banjir Bandang Terjang Sukabumi, Minta Warga Tetap Waspada
Istimewa/ Tangkapan Layar
Enam mobil terseret banjir di Sukabumi, Jawa Barat. 

​Laporan Reporter Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belasan titik di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terendam banjir, Rabu (4/12/2024). Salah satu kecamatan yakni Sagaranten ikut terendam banjir karena air Sungai Cikaso meluap.

Baca juga: Nekat Sebrangi Banjir, Sebuah Mobil di Sukabumi Terseret hingga Terbalik, BPBD: Sopir Selamat

Banjir bahkan menyeret enam mobil yang sedang terparkir. Bahkan, ada sebuah mobil yang terseret banjir bandang.

Mobil tersebut, terseret saat menyeberangi jalan yang diterjang banjir di perbatasan Sagaranten-Pabuaran. Mobil itu, bahkan terguling setelah terseret banjir. Beruntung, tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Selain di Sagaranten ada 14 kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang terendam banjir, longsor, dan pergeseran tanah. Terkait hal tersebut Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Jawa Barat, Teguh Rahayu mengatakan anomali suhu muka laut di sebagian wilayah perairan Indonesia yang relatif hangat mendukung penguapan dan penambahan massa uap air di sekitar Jawa Barat.

Selain itu, bibit siklon 95W di Laut Natuna Utara dan sirkulasi siklonik terpantau di Samudra Hindia Barat daya Banten.

Baca juga: Pria Berusia 72 Tahun Tewas Disambar KA Siliwangi di Gegerbitung Sukabumi

Kondisi itu berpengaruh kepada pembentukan pola belokan angin dan pertemuan angin di wilayah Jawa Barat. Serta gelombang Kelvin aktif di perairan barat Pulau Jawa Barat meningkatkan pembentukan awan dari arah Jawa Barat.

Berita Rekomendasi

"Berdasar analisis interpretasi satelit terpantau pertumbuhan awan di sekitar wilayah Kabupaten Sukabumi dan Cianjur yang mengindikasikan terjadi hujan sedang dan hujan lebat sejak dini hari menjelang siang," kata Teguh Rahayu.

Baca juga: Manchester United Hadapi Arsenal dengan Pede, Ruben Amorim Punya Rekor Ciamik Lawan The Gunners

Pihaknya mengimbau masyarakat waspada terhadap cuaca ekstrem, yaitu hujan hingga hujan lebat disertai petir dan kilat serta angin kencang termasuk saat pemanasan kuat saat pukul 10.00 WIB hingga 14.00 WIB.

Rahayu pun mengimbau untuk waspada terhadap potensi sambaran petir dengan berteduh di tempat tertutup, menghindari pohon, tiang reklame dan tiang listrik, serta menjaga jarak aman jika berteduh di luar ruangan.

Baca juga: RUU Narkotika Bakal Prioritaskan Pengguna Narkoba Direhabilitasi Bukan Dipenjara

"Mereka yang tinggal di lokasi curam atau bergunung untuk waspada terhadap potensi longsor akibat hujan yang terjadi berturut-turut. Mereka yang tinggal di dekat aliran sungai untuk mewaspadai banjir. Diperkirakan tiga hari kedepan terdapat potensi hujan ringan hingga sedang dengan skala lokal. Potensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir pada skala lokal di sebagian wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas