Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Puluhan Sekolah di Cianjur Terdampak Bencana, 66 Bangunan Rusak hingga Ratusan Warga Mengungsi

Sebanyak 66 bangunan sekolah di Cianjur, Jawa Barat, terdampak bencana banjir, pergeseran tanah, dan longsor yang melanda 18 kecamatan.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Puluhan Sekolah di Cianjur Terdampak Bencana, 66 Bangunan Rusak hingga Ratusan Warga Mengungsi
Istimewa
Seorang warga sedang melintas di tengah banjir. Puluhan rumah warga di Desa Pusaka Sari, Kecamatan Leles, Kabupaten Cianjur teredam banjir akibat air sungai Cibuni yang meluap, Rabu (4/12/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Puluhan bangunan sekolah di Cianjur, Jawa Barat, terdampak bencana banjir, pergeseran tanah, dan longsor.

Bencana tersebut, melanda di 18 kecamatan di Kabupaten Cianjur.

Ruhli Solehudi selaku Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur mengonfirmasi hal tersebut.

Ia menuturkan, total ada 66 bangunan sekolah yang rusak terdampak bencana.

"Pasca terjadinya bencana alam di Cianjur Selatan, kami sudah perintahkan Koordinator Pendidik (Kordik) dan sekolah untuk melaporkan kerusakan,"

"Hasilnya data yang tercatat ada sebanyak 66 bangunan sekolah yang rusak," kata Ruhli, Senin (9/12/2024).

TribunJabar.id mewartakan, Ruhli menambahkan, dari 66 bangunan tersebut, tujuh di antaranya adalah bangunan SMP dan satu Paud.

Berita Rekomendasi

Sementara 58 sisanya adalah bangunan sekolah dasar.

"Dari puluhan sekolah terdampak bencana alam tersebut mengalami rusak ringan, sedang dan berat,"

"Bahkan ada salah satu sekolah dasar SDN Cibungur 1 yang berada Kecamatan Agrabinta harus direlokasi,"

"Tak hanya sekolah namun kampung disitu pun segera direlokasi," katanya.

Baca juga: Terdampak Bencana, Kemendikdasmen Sarankan Pembelajaran di Sukabumi dan Cianjur Secara Online

Terdampaknya bangunan sekolah tersebut, berdampak pada terkendalanya kegiatan belajar siswa.

"Tak hanya bangunan sekolah dasar dan SMP, tapi terdapat juga satu bangunan sekolah PAUD yang mengalami rusak berat dan tidak bisa mengerjakan kegiatan belajar mengajar (KBM)," ucapnya.

Ia menambahkan, meski terdampak, ada sejumlah sekolah yang masih melaksanakan pembelajaran lantaran masih ada ruangan yang bisa digunakan.

"Tapi bangunan sekolah rusak berat seperti yang harus direlokasi itu melaksanakan kegiatan belajar secara daring, selain itu mereka juga berada di pengungsian jadi dien di pengungsian gak sekolah," ucapnya.

Kata BPBD Cianjur

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengatakan bahwa sejumlah titik yang mulanya terisolasi karena pergerakan tanah dan longsor kini sudah bisa diakses.

Kalak BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmana Wijaya menuturkan, pihaknya juga telah menetapkan status siaga bencana.

Status siaga bencana tersebut berlaku selama 14 hari sejak Kamis (5/11/2024) hingga Rabu (18/12/2024).

"Hingga saat ini sejumlah petugas gabungan terdiri atas BPBD, TNI/Polri, dan sejumlah relawan lain masih melakukan penangan di beberapa titik yang terdampak bencana," ucap Asep, dikutip dari TribunJabar.id.

Asep mengatakan, sejumlah bantuan sudah disalurkan ke warga yang terdampak bencana.

"Titik yang terisolasi juga sudah tidak ada, terkecuali akses jalan menuju Desa Sukamanah, Kecamatan Agrabinta, yang hingga saat ini masih dalam penanganan petugas dengan cara membuka akses baru," katanya.

BPBD juga mencatat, ada 18 kecamatan yang terdampak bencana banjir longsor dan pergerakan tanah.

Dari bencana tersebut, 2.760 jiwa terdampak dan 777 jiwa di sembilan kecamatan mengungsi.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul 66 Sekolah di Cianjur Terdampak Bencana, Paling Banyak Bangunan SD, 1 Sekolah Harus Direlokasi

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Fauzi Noviandi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas