Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Andi Ibrahim Cetak Uang Palsu di UIN Makassar Untuk Dana Maju Pilkada 2024, Proposalnya Jadi Bukti

Dosen UIN Alauddin Makassar Andi Ibrahim berencana menggunakan uang palsu yang dicetak di lingkungan kampus untuk maju dalam Pilkada Serentak 2024.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Andi Ibrahim Cetak Uang Palsu di UIN Makassar Untuk Dana Maju Pilkada 2024, Proposalnya Jadi Bukti
Tribun-timur.com
Andi Ibrahim dosen di UIN Alahudin Makassar terjerat peredaran uang palsu. 

Hasil penyelidikan, lanjut Yudhi, diamankanlah sosok pria berinisial M yang diduga mengedarkan uang palsu tersebut.

M diamankan polisi saat melakukan transaksi dengan seseorang inisial AI.

Di mana M menjual uang palsu itu kepada AI, dengan kelipatan dua kali lipat dari uang asli yang dibelanjakan.

"Uang palsu ini perbandingannya satu banding dua, jadi satu asli dua uang palsu," ungkap Yudhi.

Dari penangkapan M dan AI, polisi terus mendalami kasus itu hingga mendapat mesin pencetakan uang palsu yang ada di dalam Kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Jl Yasin Limpo, Gowa.

Mesin berukuran besar dengan berat diperkirakan dua ton lebih itu, disembunyikan dalam ruangan yang ada di Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.

Atas pengungkapan itu, kepala perpustakaan UIN Alauddin inisial AI alias Andi Ibrahim, ditangkap bersama 16 orang lainnya.

Berita Rekomendasi

Kini, Andi Ibrahim telah ditetapkan sebagai tersangka bersama 16 orang lainnya dan ditahan di Mapolres Gowa.

Peran Penting ASS

Nama sosok ASS mencuat dalam kasus peredaran uang palsu yang diproduksi dari dalam Kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Bahkan, sosok ASS yang dikabarkan seorang pengusaha itu, disebut mempunyai peran sentral dalam kasus peredaran uang palsu tersebut.

Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan Wibisono mengatakan sebelum mesin pencetak uang palsu di Kampus UIN Alauddin Makassar ditemukan, polisi lebih dahulu mendatangi rumah di Jalan Sunu 3, Kota Makassar.

Rumah tersebut milik ASS.

"Kalau kita lihat dari TKP buat cetak uang palsu, jadi di rumah saudara ASS Jl Sunu, Kota Makassar. Kemudian juga ada di Jl Yasin Limpo (UIN Alauddin Makassar), Gowa," kata Irjen Yudhiawan.

Lebih lanjut dijelaskan Yudhi, mulanya produksi uang palsu tersebut berlangsung di rumah ASS.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas