Pembakar Santri di Boyolali Sudah Siapkan Bensin Sebelum Beraksi, Berdalih untuk Takuti Korban
Muhammad Galang Setiya Dharma berdalih, ia membawa bensin hanya untuk menakut-nakuti korban berinisial SS tersebut.
Penulis: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhammad Galang Setiya Dharma (21) pelaku pembakar santri putra Pondok Pesantren (Ponpes) Darusy Syahadah, Simo, Boyolali, Jawa Tengah rupanya sudah menyiapkan bensin sebelum beraksi.
Muhammad Galang Setiya Dharma berdalih, ia membawa bensin hanya untuk menakut-nakuti korban berinisial SS tersebut.
Baca juga: Derita Santri di Boyolali, Dituduh Curi Handphone hingga Berujung Disiram Bensin Lalu Dibakar
Bensin itu pun dimasukkan ke dalam botol bekas air mineral.
Saat menginterogasi korban, pelaku pun menyiramkan bensin tersebut tepat pada tubuh korban.
Baca juga: Fakta Santri Dibakar di Boyolali: Diinterogasi di Ruang Tertutup hingga Pelaku Siapkan Bensin
"Adik dari tersangka ini mengadu kepada kakaknya. Bahwa HP miliknya hilang atau dihilangkan, atau diduga diambil oleh korban ini," kata Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Joko Purwadi.
Tersangka yang datang ke Ponpes kemudian meminta memanggil korban.
Korban diinterogasi dalam satu ruangan yang dikunci tersangka.
"Jadi tersangka ini datang ke pondok pesantren sudah membawa bahan bakar bensin. Tujuannya untuk menakut-nakuti korban," jelasnya.
Awalnya, tersangka kemudian menyulutkan api hanya untuk menakut-nakuti korban.
Namun namanya juga bahan bakar, korban kemudian terbakar.
"Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka bakar 38 persen pada bagian wajah, leher dan kedua kaki," kata Joko.
Korban saat ini dirawat di RSUD Simo.
Pihaknya yang menerima laporan tersebut kemudian mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP.
Barang bukti dalam peristiwa pembakaran ini pun telah diamankan.
Antara lain, karpet bekas terbakar, korek api, pakaian korban dan sisa bensin di dalam botol bekas mineral.
Baca juga: Sosok Pelaku yang Bakar Santri di Boyolali, Ternyata Berprofesi sebagai Guru
Luka Bakar 38 Persen
38 persen tubuh Santri asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat itu itu terbakar.
Korban dibakar oleh tamu bernama Muhammad Galang Setiya Dharma (21), Senin malam (16/12/2024).
Direktur RSUD Simo, Ratmi Pungkasari menyebut santri itu masih menjalani perawatan intensif.
Korban masuk IGD rumah sakit tadi tengah malam.
"Kondisi stabil. Pasien mengalami luka bakar 38 persen di wajah kanan sampai leher kanan, punggung tangan kiri, sama kaki kanan kiri mulai paha sampai punggung kaki," jelasnya.
Saat ini, korban masih menjalani perawatan.
Selain itu, pihak kepolisian juga terus berkomunikasi dengan RSUD Simo.
Baca juga: Santri di Boyolali Dibakar, Pelaku Datang dari Kendal Interogasi Korban, Bawa Bensin untuk Menakuti
Dituduh Curi Handphone
Bermula saat pelaku yang merupakan warga Kaliwungu, Kabupaten Kendal berkunjung ke Ponpes tersebut.
Dia pun kemudian meminta adiknya memanggil korban SS yang diduga mencuri handphone-nya.
Pelaku pun kemudian mengintrogasi SS di dalam salah satu ruang.
Selama proses interogasi itu, pelaku juga menutup pintu kamar.
Pelaku kemudian menyiram korban dengan bensin yang telah dibawa dengan menggunakan botol bekas minuman kopi.
Pelaku kemudian menyalakan korek api dan menyulutnya ke tubuh korban yang berlumpuran bensin ini.
Atas kejadian tersebut Korban mengalami luka bakar pada kedua kaki, tangan sebelah kiri dan leher sebelah kanan.
Baca juga: Derita Santri di Boyolali, Dituduh Curi Handphone hingga Berujung Disiram Bensin Lalu Dibakar
Selain itu, sebagian pipi sebelah kanan juga mengalami luka bakar.
Kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Simo untuk ditindak lanjuti.
Kanit Reskrim Polsek Simo, Aiptu Dwi Yulianto membenarkan peristiwa tersebut.
Pihaknya pun telah mengamankan terduga pelaku.
"Karena korban anak. Perkara ini akan kita limpahkan ke Satreskrim Polres Boyolali," kata Dwi.
Untuk saat ini, korban masih dalam penanganan medis RSUD Simo. (Tribunnews.com/TribunSolo.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.