Andi Ibrahim Cetak Uang Palsu untuk Maju Pilkada 2024, Mesin Dimasukkan ke Perpustakaan UIN Alauddin
Keberadaan pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar dibongkar polisi. Tersangka Andi Ibrahim berencana pakai uang palsu untuk maju Pilkada 2024.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
"Jadi mesin cetaknya ini dibeli dari Surabaya tetapi pesanan langsung dari China, termasuk tinta dan kertas," ungkapnya, Kamis.
Total, komplotan ini sudah mencetak puluhan miliar uang palsu sejak pertama beroperasi.
Menurutnya, uang palsu yang dihasilkan tidak terdeteksi x-ray lantaran mesin pencetaknya canggih.
Satu rim kertas dapat mencetak uang palsu senilai Rp1,2 miliar, sedangkan penyidik mengamankan 40 rim kertas.
Baca juga: Sosok Bakal Calon Gubernur Sulsel Diduga Terlibat Pabrik Uang Palsu di Makassar, Kerabat Jenderal?
Kasus pembuatan uang palsu terbongkar pada Jumat (13/12/2024), saat Polres Gowa menemukan mesin pencetak uang di Perpustakaan Syekh Yusuf, UIN Alauddin.
Dua orang yang langsung ditangkap yakni Kepala UPT Perpustakaan Pusat UIN Alauddin Makassar, Dr. Andi Ibrahim, dan seorang staf UIN Alauddin.
Sebelumnya, Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, menyatakan penyidik terus mendalami kasus ini dan mengumpulkan barang bukti.
"Kami tidak ingin mempersangkakan seseorang yang tak bersalah, tapi yang pasti jika dia terlibat, pasti kita langsung tersangkakan," ucapnya, Senin (16/12/2024), dikutip dari TribunTimur.com.
Ia menambahkan penelusuran kasus pembuatan uang palsu dilakukan sejak awal Desember 2024.
"Mungkin masih ada lagi tersangka lanjutannya. Kami minta sabar, ini masih kami kembangkan," tuturnya.
Kasus ini terungkap setelah tim gabungan dibentuk terdiri dari Labfor, Bank Indonesia (BI), BRI, BNI, dan bantuan dari rektor UIN Alauddin Makassar.
Baca juga: Mesin Pencetak Uang Palsu di UIN Makassar dari China, Harganya Fantastis, Terungkap Sang Investor
"Kami melakukan penyidikan berdasarkan joint investigation. Penyidikan ini menggunakan teknologi atau scientific investigation."
"Ternyata alat dan barang bukti yang kami dapatkan berasal dari kampus salah satu universitas ternama di Gowa," pungkasnya.
Setelah kasus pembuatan uang palsu terungkap, para pedagang di Gowa enggan menerima uang pecahan Rp100 ribu.
Mereka khawatir uang yang diterima palsu dan tak dapat digunakan untuk bertransaksi lagi.
Sebagian artikel telah tayang di TribunTimur.com dengan judul Pabrik Uang Palsu UIN Alauddin Makassar Disimpan di Ruang Khusus, Pengunjung Perpustakaan Tak Lihat
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunTimur.com/Sayyid Zulfandi/Muslimin Emba) (Kompas.com/Abdul Haq)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.