Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TKW Asal Jember Lumpuh Diduga Korban Malapraktik di Singapura, Sempat Operasi dan Koma 9 Hari

Septia Kurnia Rini, TKW asal Jember, lumpuh setelah diduga malpraktik di Singapura. Simak kisahnya.

Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in TKW Asal Jember Lumpuh Diduga Korban Malapraktik di Singapura, Sempat Operasi dan Koma 9 Hari
KOMPAS.COM/BAGUS SUPRIADI
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding mengunjungi PMI yang sakit di Jember pada Jumat (21/12/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Septia Kurnia Rini, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Jember, Jawa Timur mengalami kondisi lumpuh yang diduga akibat malapraktik di Singapura.

Saat ini, wanita berusia 38 tahun ini terpaksa terbaring lemah di rumahnya setelah bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) selama tiga tahun sebagai pembantu rumah tangga di Singapura.

Kisah pilu Septia berawal dari munculnya bisul di paha yang ia rasakan setelah memperpanjang kontraknya.

Septia merasa bisul kali itu berbeda, warnanya merah tanpa mata dan nyeri.

Setelah mengalami nyeri selama empat hari, ia meminta obat pereda nyeri kepada majikannya.

"Selama empat hari masih terasa nyeri, saya gak tahan, akhirnya saya ngasi tau majikan dan minta obat pereda nyeri," kata dia, Jumat (20/12/2024), dikutip dari Kompas.com.

Setelah mengonsumsi obat tersebut dan tidak kunjung sembuh, Septia disarankan untuk berobat ke rumah sakit.

Berita Rekomendasi

Ia menjalani operasi, namun malang baginya, ia mengalami koma selama sembilan hari.

Saat terbangun, kondisi tangan dan kakinya sangat mengkhawatirkan, berwarna hitam pekat dan terikat.

"Saya juga tidak tau kenapa kaki saya sampai diikat hingga tidak bisa bergerak," ujar dia.

Selama perawatan, tidak ada satu pun petugas dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang menjenguknya.

Baca juga: Perjalanan Hidup-Mati Mary Jane Veloso Sejak 2010, Mantan TKW Direkrut Jadi Penyelundup Heroin

Setelah 13 hari, ia dipulangkan ke Indonesia oleh majikannya, tetapi bukan ke Jember, melainkan ke rumah sakit di Batam.

"Saya istilah kata dibuang ke Batam. Baju, HP, dan gelang saya diambil majikan, saya tidak bawa apa-apa," keluhnya.

Di Batam, ia dirawat selama seminggu dengan biaya yang ditanggung oleh majikannya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas