Pengusaha ASS Diduga Otak Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin Mangkir, Polisi Kirim Panggilan Kedua
Pengusaha Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) mangkir panggilan polisi terkait kasus uang palsu di UIN Alauddin, dia diduga otak dan investornya.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Pengusaha Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) mangkir dari panggilan polisi terkait kasus uang palsu di UIN Alauddin Makassar.
Nama Annar Salahuddin Sampetoding diduga sebagai ASS, yang disebut Polisi sebagai otak sekaligus investor pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar.
ASS juga yang membeli mesin cetak uang palsu dari China, seharga Rp 600 juta seberat 3 ton.
Untuk diketahui Panggilan pertama Annar Salahuddin Sampetoding dijadwalkan Senin (23/12/2024) pukul 10.00 Wita di Polres Gowa, namun ASS tidak hadir.
Info terbaru, penyidik Polres Gowa sudah mengirimkan panggilan kedua.
Diberitakan sebelumnya, Penyidik Polres Gowa telah melayangkan surat kepada pengusaha berinisial ASS yang diduga menjadi bohir dalam kasus sindikat uang palsu.
Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bahtiar mengonfirmasi hal tersebut.
"Sudah kami kirim surat pemeriksaan ke ASS," katanya, Sabtu (21/12/2024)
Nama Penguasaha ASS Muncul dari Mulut Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono
Penyidik Polres Gowa mengirimkan surat panggilan pemeriksaan lantaran ASS disebut kuat terlibat dalam kasus uang palsu.
Tak hanya itu, ASS diduga punya peran penting pada sindikat uang palsu.
ASS disebut berperan sebagai donator atau investor.
Nama ASS pertama kali diungkap Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono dalam konferensi pers di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/12/2024).
Irjen Yudhiawan Wibisono mengatakan ASS yang membiayai pembelian bahan baku produksi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.