Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota DPRD Temanggung Diduga Aniaya Warga Mesir, Masfudin Lapor Polisi karena Dianiaya Lebih Dulu

Akhmad Masfudin membantah dirinya dan sejumlah orang menganiaya warga Mesir tanpa sebab. Dia mengaku menjadi korban penganiayaan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Anggota DPRD Temanggung Diduga Aniaya Warga Mesir, Masfudin Lapor Polisi karena Dianiaya Lebih Dulu
iStock
Ilustrasi - Anggota DPRD Kabupaten Temanggung, Akhmad Masfudin dituding melakukan penganiayaan terhadap seorang warga negara Mesir. Kasus penganiayaan ini tersebar di media massa dan menjadi viral. 

TRIBUNNEWS.COM, TEMANGGUNG - Anggota DPRD Kabupaten Temanggung, Akhmad Masfudin dituding melakukan penganiayaan terhadap seorang warga negara Mesir.

Kasus penganiayaan ini tersebar di media massa dan menjadi viral.

Baca juga: Ustaz di Palas Sumut Diduga Dianiaya Anak Kepala Desa karena Tak Terima Isi Ceramah Bahas Korupsi

Dalam unggahan video viral tersebut, dinarasikan, Akhmad Masfudin menganiaya pria warga Mesir  di Desa Mandisari, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Sabtu (28/12/2024).

Video itu memperlihatkan keributan, namun di pertengahan tayangan muncul sensor terhadap suatu adegan.

Sepintas tampak seseorang--yang disebut warga Mesir--berada di tanah dan menjadi kerumunan beberapa orang.

Dalam kejadian itu juga tampak anggota DPRD Kabupaten Temanggung dari Partai Gerindra, Akhmad Masfudin.

Akhmad Masfudin saat dikonfirmasi membantah dirinya dan sejumlah orang menganiaya warga Mesir tanpa sebab.

Berita Rekomendasi

Dia menyebut hal itu dilakukan sebagai bentuk perlindungan diri.

Baca juga: Sosok Dokter di Medan Pelaku Penganiayaan Penjual Roti Bakar, Sempat Viral Cekcok di Parkiran RS

"Itu (narasi penganiayaan) kejadian keduanya. Ada kejadian pertama yang tidak ditayangkan," kata Akhmad Masfudin seperti dilansir dari Kompas.com, Senin (30/12/2024).

Keributan yang direkam video itu berlangsung di Desa Mandisari, Kecamatan Parakan, Sabtu (28/12/2024).

Menurut Masfudin, awalnya dia dihubungi koleganya asal Lampung yang berbisnis biji kopi.

Koleganya itu merasa ditipu seorang pembeli.

Kolega itu, kata Masfudin, sudah menaruh pesanan biji kopi seberat 40 ton di sebuah gudang di Desa Mandisari.

Akan tetapi, pembeli tak kunjung membayarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas