Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Robig Sempoyongan saat Penembakan, Pihak Gamma Mengaku Belum Ditunjukkan Hasil Tes Urine

Kuasa hukum keluarga Gamma, Zainal Abidin, menyoroti gerak sempoyongan Aipda Robig Zaenudin saat melakukan penembakan terhadap 3 siswa di Semarang.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Sri Juliati
zoom-in Robig Sempoyongan saat Penembakan, Pihak Gamma Mengaku Belum Ditunjukkan Hasil Tes Urine
TribunJateng.com/Iwan Arifianto
Adegan Aipda Robig Zaenudin (38) menembak tiga pelajar SMK Negeri 4 Semarang masing-masing Gamma atau GRO (17) , SA (17) dan AD (16) di depan Alfamart Jalan Candi Penataran Raya, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Senin (30/12/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah (Jateng) melakukan rekonstruksi kasus penembakan terhadap tiga siswa SMK N 4 Semarang yang menewaskan salah satu korban, yaitu Gamma alias GRO (17), Senin (30/12/2024).

Dalam rekonstruksi itu, masih ada hal yang menjadi pertanyaan pihak Gamma, yakni Aipda Robig Zaenudin (38) yang tampak sempoyongan saat melakukan penembakan.

Dilansir Tribun Jateng, polisi membantah bahwa gerak sempoyongan Robig lantaran mabuk atau terpengaruh obat-obatan terlarang.

Sebaliknya, saat rekonstruksi, Robig berdalih tubuhnya sempoyongan lalu terjatuh akibat hendak ditabrak oleh Vario hitam-silver plat H3899TY yang dikemudikan saksi atau korban penembakan AD (17) dan SA (16).

"(Jatuh) karena mau ditabrak ini (tunjuk motor korban) saya kaget," kata Robig dalam rekontruksi di lokasi penembakan, depan Alfamart Candi Penataran, Ngaliyan, Kota Semarang, Senin.

Kuasa hukum keluarga Gamma, Zainal Abidin menilai, dalih Robig hanyalah alibi karena para saksi atau korban jelas mengungkapkan mereka tak hendak menabrak.

Hal itu telah terbukti dalam rekaman CCTV. Selain itu, korban SA dan AD adalah motor ketiga atau yang terakhir yang lewat.

Berita Rekomendasi

Zainal berujar, korban tentu dalam kondisi takut karena sebelumnya sudah ada dua tembakan yang mengenai temannya.

"Mereka takut sekaligus grogi hendak menghindar, bukan mau menabrak," ujarnya saat dihubungi, Rabu (1/1/2025).

Zainal lantas mempertanyakan gesture Robig yang sempoyongan setelah menembaki para korban.

Ia mengaku pernah meminta hasil tes urine maupun darah terkait kondisi Robig bebas narkoba dan minuman keras ke penyidik Polda Jawa Tengah.

Baca juga: Pihak Gamma Minta Keberadaan Robig Sebelum Lakukan Penembakan Diungkap

Akan tetapi, dokumen hasil tes tersebut tak pernah ditunjukkan.

"Polisi menyampaikan ke kami, dia (Robig) sudah dites lewat urine dan rambut, tetapi kami tidak tahu apakah sudah dites atau belum," ungkapnya.

Saat tak memperoleh salinan hasil itu, Zainal tak mempermasalahkan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas