Soal Tewasnya Bos Rental Mobil, Polisi Sebut Senjata Api yang Digunakan Pelaku Senpi Bohongan
Fakta baru tersebut diungkapkan oleh Rizky Agam, anak kedua korban yang ikut dalam pengejaran Honda Brio yang digelapkan oleh para pelaku.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Fakta baru kasus penembakan bos rental yang tewas ditembak, Ilyas Abdurrahman terungkap.
Fakta baru tersebut diungkapkan oleh Rizky Agam, anak kedua korban yang ikut dalam pengejaran Honda Brio yang digelapkan oleh para pelaku.
Diketahui, sebelum aksi penembakan, rombongan dari korban sempat menyergap mobil Brio.
Saat itu pengemudi Brio justru menodongkan senjata api lalu kabur.
Kemudian, pihak korban mendatangi Polsek Cinangka untuk meminta bantuan pendampingan karena pelaku membawa senjata api.
Namun, pihak Polsek Cinangka menolak aduan karena mengira tim dari bos rental adalah leasing.
Bahkan, korban yang membawa alat bukti seperti BPKB hingga kunci cadangan sudah ditolak permintaannya sebelum mereka memberikan alat bukti tersebut.
Ilyas juga sudah meyakinkan bahwa mereka bukan dari leasing.
"Dibantahkan oleh ayah saya dengan hendak menunjukkan BPKB, STNK dan kunci serep sebagai alat bukti kepemilikan kendaraan," ujar Rizky Agam, dikutip dari YouTube TV One, Sabtu (4/12/2025).
Anggota polsek yang piket pun sempat menghubungi Kapolsek AKP Asep Iwan, namun permohonan pendampingan tetap ditolak.
Justru, tim dari korban diminta untuk mengejar sendiri mobil tersebut, padahal pelaku membawa senjata api.
Baca juga: Polisi Bongkar Peran Tersangka Kasus Penembakan Bos Rental Mobil di Tangerang
Bahkan, anggota polisi tersebut menyebut bahwa senjata api tersebut merupakan senpi bohongan.
"Kami pun mendapatkan saran agar kami mengejar mobil kami sendiri, padahal kami tahu bahwa mobil tersebut memiliki senjata api, tapi respons dari petugas yang piket pada malam itu mengatakan bahwa senjata api itu hanya bohongan," ujarnya.
Sementara itu, anak pertama korban, Agam Muhammad Nasrudin sebelumnya menceritakan bahwa ada seorang pria yang mengaku dari TNI.
Pria tersebut diduga menodongkan senjata api ke tim korban.
Kejadian tersebut bermula saat ayahnya dan beberapa pegawai melakukan pelacakan melalui GPS yang terpasang di dalam mobil rental Honda Brio.
"Waktu itu pada jam 10.30 malam kemudian saya, Agam sama bapak (Almarhum) dan tim, nyusul tuh mau kejar unitnya karena sisa 1 GPS lagi," ungkapnya.
Saat menghadang mobil Brio tersebut, tiba-tiba salah satu pelaku mengeluarkan senpi.
Pelaku tersebut mengaku anggota dari TNI AU.
"Tiba-tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan dia bilang 'Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh' (sambil nodong senjata)," papar Agam, dikutip dari TribunTangerang.com, Jumat (3/1/2025).
Setelah membentak dan mengeluarkan senpi, ada dua mobil yang kabur.
"Setelah itu kacau, Sigra kabur, Brio pun ikutan kabur," tambahnya.
Mobil Sigra diduga jadi komplotan yang membawa kabur mobil Brio.
Ia menuturkan, rombongannya butuh waktu sekira lima menit untuk bersiap dan kembali mengejar mobil Brio dan Sigra sambil memantau melalui GPS.
Pihaknya juga meminta bantuan ke Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI) untuk membantu pengawalan.
Baca juga: Akhir Pelarian Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang
Mereka membuntuti dari belakang hingga akhirnya kedua mobil yang dikejar berhenti di Rest Area KM 45.
"Di Indomaret kita nunggu Bang Agus, Azri dan Pak Ramli. Kita nunggu kita 3-5 menit, pas ketemu langsung kita hadang tuh mobil. Nah kemudian yang di dalam Brio itu ada di sana, di samping Indomaret,"
"Bapak saya sama tim menangkap itu orang karena kan di awalnya kan dia itu megang senjata api. Jadi disekap, dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senpi juga," tambahnya.
Tiba-tiba, terjadi kekacauan hingga adanya penembakan.
Agam mendengar ada empat hingga lima kali tembakan yang dilepaskan pelaku.
Ia dan timnya pun kabur untuk mencari perlindungan.
Mobil Brio milik ayahnya juga ikut dibawa kabur oleh pelaku.
Tak lama, ia melihat Ramli dan ayahnya sudah terkena tembakan.
"Saya menolong Pak Ramli, tapi ternyata ada satu korban lagi di Indomaret, ternyata ayah saya sendiri yang kena tembakan di dadanya dan tangannya."
"Waktu itu Ayah saya masih kuat, tapi setelah di perjalanan sudah lemas sudah menurun kondisinya saat dibawa ke IGD RSUD Balaraja, tapi sudah tidak tertolong," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Mobil Brio yang Digelapkan hingga Dikejar Bos Rental, Kini Telah Diamankan di Polsek Cisoka
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunTangerang.com, Nurmahadi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.