Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kadis Perindagkop Halmahera Barat Pukuli Warga saat Demo Minyak Tanah Langka, Kini Ditangkap Polisi

Kadis Perindagkop Halmahera Barat memukuli warga yang tengah berdemo terkait langkanya minyak tanah. Penganiayaan itu terekam dan viral.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Kadis Perindagkop Halmahera Barat Pukuli Warga saat Demo Minyak Tanah Langka, Kini Ditangkap Polisi
Kolase Tribunnews.com/Tangkapan layar akun X @Heraloebss
Viral Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Kadisperindagkop) Halmahera Barat, Maluku Utara, Demisius O Boky, melakukan penganiayaan terhadap warga di depan kantornya, Rabu (8/1/2025). Adapun warga sebelumnya melakukan demo atas kelangkaan minyak tanah. 

"Tapi setelah saya tempel spanduk itu Kadis perintah stafnya copot, saya hadang dan dari situ Kadis dan staf pukul saya," sambung Hardi.

Pasca insiden penganiayaan tersebut, Hardi langsung melapor ke Polres Halmahera Barat.

Kadis Disperindagkop Sudah Ditangkap

Tak perlu waktu lama, polisi pun langsung menangkap Demisius setelah adanya pelaporan dari Hardi.

Masih dikutip dari Tribun Ternate, staf Demisius yaitu Sony turut ditangkap karena juga diduga terlibat penganiayaan.

Penangkapan tersebut dibenarkan oleh Kapolres Halmahera Barat, AKBP Erlichson.

Erlichson mengatakan korban telah memberikan barang bukti berupa video penganiayaan yang dialaminya ke polisi saat melapor.

Berita Rekomendasi

"Kasus ini akan kita proses cepat, semua saksi akan diperiksa dan ada juga bukti rekaman."

"Tinggal kami naikkan sidik, untuk ditetapkan siapa tersangka dalam kasus ini," tegas Erlichson.

Pj Sekda Halmahera Barat dan Anggota DPRD Nyaris Adu Jotos

Penganiayaan di Halmahera Barat
Kantor Dinas Perindakop Halmahera Barat dipalang DPRD sebagai Bentuk Protes terhadap Bupati atas Tindakan Kepala Dinas Perindakop Demisiis O Boky, Rabu (8/1/2025).

Peristiwa penganiayaan oleh Demisius terhadap Hardi ternyata berbuntut panjang.

Aksi serupa juga sempat terjadi antara Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Halmahera Barat, Julius Marau dengan sejumlah anggota DPRD serta warga Desa Gufasa, Kecamatan Jailolo.

Awal mula adu jotos terjadi ketika Julius mencoba untuk membuka palang yang dipasang di pintu masuk Kantor Disperindagkop pasca insiden penganiayaan Demisius terhadap Hardi.

Adapun pemalangan itu dilakukan sejumlah warga dan anggota DPRD sebagai bentuk protes atas tindakan premanisme yang dilakukan Demisius O Boky.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas