Pemilik Ponpes Diduga Aniaya Santri di Pesawaran Lampung, Pelaku Dikenal Sombong oleh Warga
Seorang santri diduga dianiaya oleh pengurus ponpes di Lampung. Pelaku masih bebas? Berikut keterangan para tetangga.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, Lampung - Seorang santri berinisial MRA diduga menjadi korban penganiayaan oleh pemilik pondok pesantren (ponpes) berinisial H di Kecamatan Gedong Tataan, Pesawaran, Lampung.
Peristiwa ini dilaporkan terjadi pada Sabtu, (4/1/2025), sekira pukul 14.00 WIB.
Berdasarkan pantauan Tribunlampung.co.id pada Selasa, 7 Desember 2025, aktivitas belajar mengajar di ponpes tersebut terhenti setelah kejadian penganiayaan.
Deni, seorang tetangga yang juga warga sekitar, menyatakan bahwa korban bukanlah santri dari ponpes tersebut.
"Santri yang belajar di ponpes ini hanya berjumlah enam orang dan tidak ada yang asli warga sini," ungkap Deni.
Deni juga menambahkan bahwa semua santri yang tinggal di ponpes telah pulang ke rumah masing-masing sejak hari Minggu setelah insiden tersebut.
Baca juga: Hampir Seminggu Koma, Santri di Banyuwangi yang Dikeroyok Senior Dinyatakan Meninggal Dunia
Hingga saat ini, terduga pelaku penganiayaan, H, belum ditangkap oleh aparat kepolisian.
Deni menyebutkan bahwa informasi yang diperoleh menyatakan bahwa pelaku masih diamankan di rumah kerabatnya.
"Kalau untuk pelakunya sendiri informasinya masih diamankan ke rumah kerabatnya dan belum ditangkap," kata Deni.
Deni juga mengungkapkan bahwa terduga pelaku dikenal sombong oleh warga sekitar.
"Sombong lah, begitu dengan masyarakat sini sangat tertutup," ujarnya.
Deni menambahkan bahwa pelaku tidak pernah mau diajak bergotong-royong membersihkan lingkungan sekitar, dan lebih memilih untuk membersihkan ponpesnya sendiri.
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Warga Bongkar Tabiat Asli Terduga Penganiaya Santri Ponpes di Pesawaran Lampung
(TribunLampung.co.id/Oky Indra Jaya)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.