Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terungkap, Luluk Berupaya Lindungi Anaknya Dari Reruntuhan Akibat Ledakan di Rumah Polisi Mojokerto

Luluk Sudarwati berupaya melindungi anaknya dari reruntuhan tembok dinding yang hancur akibat ledakan yang berasal dari rumah polisi di Mojokerto.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Terungkap, Luluk Berupaya Lindungi Anaknya Dari Reruntuhan Akibat Ledakan di Rumah Polisi Mojokerto
SuryaMalang.com/M Romadoni
Kondisi rumah polisi hancur usai terjadi ledakan di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Senin (13/1/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Luluk Sudarwati (40) berupaya melindungi anaknya M Kaffa (3) dari reruntuhan tembok dinding rumahnya yang hancur akibat ledakan yang berasal dari rumah polisi di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Diketahui, Luluk dan anaknya tewas dalam peristiwa yang terjadi pada Senin (13/1/2025).

Upaya Luluk Sudarwati melindungi anaknya M Kaffa dalam peristiwa tersebut terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan tim Biddokkes Polda Jatim.

Hasil identifikasi jenazah, Luluk Sudarwati dan anaknya M Kaffa meninggal dalam kondisi lemas kekurangan oksigen akibat tertimpa reruntuhan rumah yang ambruk terkena ledakan.

Biddokkes Polda Jatim, Tutik Purwanti, mengatakan, pihaknya melakukan identifikasi terhadap jenazah korban di RSUD Prof dr Soekandar Mojosari Mojokerto.

Identifikasi jenazah memperkuat dugaan korban meninggal, posisi korban Luluk melindungi anaknya saat tertimpa reruntuhan rumah.

Baca juga: Polisi Temukan Kembang Api di Rumah yang Meledak di Mojokerto, 5 Ponsel Ikut Diamankan

"Pemeriksaan jenazah korban, (Kaffa) didapati beberapa luka lecet di bagian wajah dan anggota badan gerak atas dan bawah. Identifikasi jenazah (Luluk) luka lecet pada wajah, lengan dan kaki," jelasnya dalam keterangan pers di Mapolres Mojokerto, Selasa (14/1/2025).

Berita Rekomendasi

Ia mengungkapkan, pemeriksaan terhadap jenazah korban juga ditemukan tanda-tanda asfiksia yang merupakan kekurangan oksigen pada tubuh.

"Kami temukan asfiksia, merupakan tanda kondisi lemas karena kekurangan oksigen pada kedua jenazah tersebut. Jenazah hanya dilakukan pemeriksaan luar," ungkap Tutik Purwanti.

Dikatakan Tutik, kesimpulan pemeriksaan forensik memperkuat dugaan korban meninggal akibat tertimpa material rumah yang roboh terkena ledakan.

Baca juga: Olah TKP Ledakan di Mojokerto: Bahan Petasan Ditemukan di Rumah Polisi

"Kondisi korban utuh tidak ditemukan luka bakar, hanya ditemukan luka lecet dan memar. Sehingga, dapat kita simpulkan bahwa penyebab korban meninggal akibat terkena reruntuhan, dari tanda asfiksia berupa kuku membiru dan pendarahan kelopak mata serta luka lecet sesuai kondisi korban saat ditemukan," katanya.

Kodi sebelumnya mengungkap dirinya tak menyangka istri dan anaknya akan tewas dalam insiden ledakan rumah polisi.

Saat kejadian Kodi sedang bekerja di sawah yang tidak jauh dari rumahnya, sekitar pukul 08.00 WIB.

Ketika sedang bekerja di sawah, ia mendapat kabar rumah iparnya, Aipda Maryudi, anggota Polsek Dlanggu yang berada persis di samping kediamannya, meledak.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas