Anak yang Bunuh Ayahnya Pertanyakan Kenapa Ia Diborgol ke Polisi
"'Pak kenapa tangan saya diborgol? Bukankah acaranya sudah selesai'," ucap AKP Fatchurrahman menirukan pernyataan pelaku.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Wahyu Gilang Putranto

Demikian yang disampaikan Babinsa Desa Mojosari, Koptu Herman Jatmiko.
"Selain ayah kandungnya, juga ada korban lain. Yakni saksi yang hendak melerai," ungkapnya, Senin (27/1/2025).
Jari tangan warga pun terkena sabetan parang yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa ayahnya.
"Tidak berani mengejar, kemudian kena tebas jarinya,"
"Habis itu saksi ini teriak, hingga kejadian itu diketahui oleh warga lainnya," ujar Koptu Herman Jatmiko, dikutip dari TribunJatim.com.
Diketahui, ayah pelaku ditemukan tewas pada Senin (27/1/2025) dini hari sekira pukul 01.00 WIB.
Korban ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan.
Warga setempat menemukan kepala dan badan korban terpisah.
Demikian yang disampaikan Babinsa Mojosari, Koptu Herman Jatmiko.
"Tubuhnya berada di pinggir jalan dekat tiang bendera, sementara kepalanya ada di rumah tetangganya berjarak 200 meter dari TKP," ujarnya, dikutip dari TribunJatim.com.
Ia menuturkan, aksi pembunuhan ini terungkap setelah seorang warga melihat tubuh korban tanpa kepala tergeletak di pinggir jalan desa.
Baca juga: Polisi Kesulitan Interogasi Anak yang Bunuh Ayah di Jember, Matanya Melotot saat Diajak Bicara
Warga tersebut pun langsung berteriak minta tolong ke warga lainnya.
Herman menuturkan, diduga pelaku mengalami depresi saat melakukan aksinya.
"Diduga pelaku mengalami depresi. Masalahnya apa, pihak keluarganya sendiri masih belum tahu,"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.