Kesaksian Tetangga soal Anak Bunuh Ayah di Jember, Sebut Pelaku Bacok Korban selama 5 Menit
Tetangga korban mengaku menyaksikan betul peristiwa anak bunuh ayah di Jember, Jawa Timur, pada Senin (27/1/2025) dini hari.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Siti Nurjannah Wulandari

"Dan memang kepala (korban) dipegang dan dibawa sejauh 50 meteran dari tempat pembunuhan. Memang sengaja dibuang sama pelaku," tutur Edi.
Ia mengaku baru berani keluar rumah saat banyak orang di depan rumahnya menjelang subuh, menyaksikan tubuh korban tanpa kepala.
"Baru saat orang-orang sudah ramai, baru saya keluar rumah. Ketika menjelang subuh," tambahnya.
Pelaku Sempat Pukul Korban
Sebelum melakukan pembunuhan, pelaku mendadak mendatangi ayahnya pada Minggu (26/1/2025) sekitar pukul 23.50 WIB.
Hal ini disampaikan Kapolsek Puger, AKP Fatchur Rahman, berdasarkan keterangan dari para saksi.
"Tiba-tiba anak ini mendatangi bapaknya, yang sedang tertidur di depan televisi rumahnya."
"Tahu-tahu pelaku langsung melakukan pemukulan terhadap orang tuanya," ujarnya, Selasa.
Dari keterangan istri korban, jelas Fatchur, mata pelaku melotot saat melakukan pemukulan terhadap ayah kandungnya.
"Dan tatapannya kosong berdasarkan keterangan dari pihak keluarganya, terus korban bilang, 'Saya ini bapakmu.' Setelah itu (pelaku) diam duduk," terangnya.
Melihat anak dan ayah sudah tak bertengkar, istri korban keluar rumah untuk memanggil pemuka agama supaya memberikan pengobatan alternatif terhadap putranya.
"Meminta bantuan kiai, agar putranya didoakan agar (depresinya) tidak sering kambuh," ucapnya.
Namun, kepolisian belum tahu persis peristiwa apa yang terjadi antara anak dan ayah tersebut di dalam rumah saat istri korban mencari bantuan dari kiai.
"Ketika ibunya keluar itulah, kami belum menemukan saksi yang pas, apa yang sebenarnya terjadi di dalam rumah itu, dan itu kami kejar," paparnya.
Sementara itu, Fatchur mengaku belum bisa memutuskan apakah tersangka mengalami depresi atau tidak.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.