Kisah Pilu Bocah di Nias: Kaki Patah dan Bengkok Karena Dianiaya Keluarga, Satu Orang Jadi Tersangka
NN (10) warga Nias, Sumatera Utara disiksa oleh kakek, nenek, tante dan paman selama bertahun-tahun sampai kakinya patah dan bengkok.
Penulis: Erik S
Editor: Wahyu Aji
![Kisah Pilu Bocah di Nias: Kaki Patah dan Bengkok Karena Dianiaya Keluarga, Satu Orang Jadi Tersangka](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/nn-bocah-korban-penganiayaan.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Polisi menetapkan D sebagai tersangka kasus kekerasan terhadap seorang bocah berinisial NN (10) di Kecamatan Lolowau, Nias Selatan, Sumatra Utara (Sumut).
D diketahui masih memiliki hubungan keluarga dengan NN dari mendiang ayahnya.
Dia adalah pelaku utama yang menyebabkan NN patah kaki hingga bengkok.
"Setelah pemeriksaan, satu orang sudah ditetapkan tersangka inisial D. Hal itu berdasarkan hasil visum luar dan berkesesuaian dengan keterangan si anak NN," kata Kapolres Nias Selatan, AKBP Ferry Mulyana Sunarya, Rabu (29/1/2025).
Penetapan tersangka ini berdasarkan hasil visum dan keterangan korban setelah viral di media sosial.
Diduga korban sudah lama menderita batin dan jasmani. Kasus ini mencuat ke publik setelah seorang warga mengunggah kondisi mengenaskan NN di media sosial.
Unggahan menyulut gelombang empati dan murka publik hingga viral.
Setelah viral, NN yang mengalami trauma berat telah mendapatkan perawatan medis dan pendampingan psikologis.
Polres Nias masih terus melakukan penyelidikan mendalam dan tidak menutup kemungkinan adanya tersangka baru.
Delapan orang telah diperiksa sebagai saksi, termasuk keluarga korban dan kepala desa setempat.
"Sejauh ini sudah ada delapan orang yang telah diperiksa, di antaranya 3 terlapor dan 5 saksi (tetangga) termasuk Kepala Desa setempat," kata Kapolres.
Seperti diketahui, kisah pilu bocah tersebut viral usai diunggah akun Facebook bernama Lider Giawa sejak Minggu 26 Januari 2025 dan viral di Instagram.
Merespon hal itu, Kapolres Nias Selatan langsung menjemput bocah tersebut untuk dibawa ke Rumah Sakit.
"Kemarin kita jemput untuk mendapatkan perawatan medis serta pendampingan psikologis untuk memulihkan kondisi mentalnya," kata AKBP Ferry Mulyana Sunarya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.