Ojol di Palembang Jadi Korban Begal Modus Tuding Informan, Di Banjarbaru Pelaku Mengaku Polisi
Berbagai cara dilakukan pelaku kejahatan untuk memperdaya dan merampas barang berharga sasarannya. Satu di antaranya berpura-pura jadi polisi.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbagai cara dilakukan pelaku kejahatan untuk memperdaya dan merampas barang berharga sasarannya.
Seperti dialami M Khesa, seorang pengemudi ojek online (ojol) di Palembang, Sumatera Selatan.
Ia harus kehilangan telepon seluler atau handphone (Hp) yang biasa digunakannya untuk mencari rezeki.
Ia menjadi korban komplotan begal bermodus tudingan sebagai informan polisi.
Kejadian itu bermula saat dirinya menerima orderan di Jalan Taqwa Mata Merah, Lorong Sepakat Jaya, Kelurahan Sei Selincah, Kecamatan Kalidoni, Palembang, pada Senin, 27 Januari 2025.
Setibanya di lokasi penjemputan, Khesa diadang dua pelaku, Caca Statisna Tridata (28) dan Jepri Oktareza (27), yang menuduhnya sebagai informan polisi.
Baca juga: Dua Begal Sadis yang Bacok Kakek Bernama Jaran di Bekasi Diciduk, Ditembak Polisi karena Melawan
"Tuduhan pelaku terhadap korban sebagai informan itu hanya modus. Korban sempat membantah. Namun, pelaku langsung mengeluarkan golok dari balik jaketnya," ungkap Kapolsek Kalidoni, AKP Trisopa Melawijaya, pada Kamis, 30 Januari 2025.
Ketika melihat golok yang diacungkan, Khesa merasa ketakutan dan menyerahkan satu unit ponsel miliknya yang digunakan untuk bekerja.
Setelah merampas ponsel tersebut, kedua pelaku langsung melarikan diri, meninggalkan Khesa sendirian.
Baca juga: 6 Begal Manfaatkan Kemacetan di Tol Plumpang Jakut: Incar Kendaraan yang Kacanya Terbuka
Setelah kejadian, Khesa segera melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
Tim kepolisian segera melakukan penyelidikan dan berhasil mengidentifikasi kedua pelaku.
Mereka ditangkap di kawasan Jalan Taqwa Merah Mata, Palembang.
"Dari hasil interogasi, kedua tersangka mengakui perbuatannya dan mengaku telah menjual handphone korban. Salah satu pelaku, Caca, harus ditembak karena mencoba melakukan perlawanan saat ditangkap," jelas Kapolsek Kalidoni.
Dari tangan tersangka, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa golok dan satu unit sepeda motor Yamaha Mio IM3 warna hijau dengan nomor polisi BG 5998 ABL yang digunakan saat beraksi.
Kedua pelaku kini dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang perampokan, dengan ancaman hukuman penjara maksimal lima tahun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.