Tindakan Antok usai Jasad Uswatun Ditemukan, Curhat ke Teman Polisi hingga Ingin Kabur ke Taiwan
Antok mengaku sempat curhat ke temannya yang bekerja sebagai polisi usai melakukan pembunuhan. Antok juga ingin kabur ke Taiwan usai jasad ditemukan.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti

TRIBUNNEWS.COM - Rohmad Tri Hartanto (33) alias Antok terancam hukuman mati setelah melakukan pembunuhan berencana terhadap Uswatun Khasanah (29).
Setelah membunuh, Antok memutilasi jasad korban dan membuangnya ke Ngawi, Ponorogo serta Trenggalek.
Saat menjalani pemeriksaan di Mapolda Jatim, Antok sempat menangis teringat dua anaknya di Tulungagung, Jawa Timur.
Kasus pembunuhan yang terjadi Minggu (19/1/2025) terungkap setelah jasad terbungkus koper ditemukan di Ngawi, Jawa Timur pada Kamis (23/1/2025).
Mendengar kabar penemuan jasad di Ngawi, Antok langsung meninggalkan rumah untuk melarikan diri.
Ia sempat berpamitan ke ibu, istri dan dua anak perempuannya.
"Saya sempat ke Blitar, berhenti di pom istirahat, terus saya ke Ponorogo, terus pulang sebentar. Pulang jam 19.00 WIB, pukul 21.00 WIB keluar (lagi)," ucap Antok saat diperiksa.
Pria 33 tahun itu sempat ingin kabur ke Taiwan lantaran pernah bekerja di sana selama 6 tahun.
Antok kemudian curhat ke temannya yang berprofesi polisi, namun Antok tak mengaku melakukan pembunuhan.
"Meskipun kita lari dari masalah pasti tetap merasa dihantui."
"Jadi lebih baik pasrah, apa yang kita perbuat harus dipertanggungjawabkan," kata Antok menirukan ucapan temannya.
Baca juga: Asal Muasal Koper Merah yang Dipakai Antok Simpan Jasad Uswatun Khasanah
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, mengatakan salah satu motif pembunuhan yakni ucapan korban yang menyumpahi anak Antok.
"Sama itu, korban mengumpat soal anak pelaku. Itu yang bikin pelaku sedih," bebernya.
AKBP Arbaridi Jumhur menjelaskan tersangka dan korban menjalin hubungan gelap selama tiga tahun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.