Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Buntut 115 Warga Keracunan di Sleman, Polisi Periksa Pemilik Hajatan hingga Pihak Katering

Sleman digegerkan keracunan massal pasca hajatan pernikahan. Buntut kejadian ini, Polresta Sleman sudah memintai 8 orang, termasuk pemilik hajatan.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Buntut 115 Warga Keracunan di Sleman, Polisi Periksa Pemilik Hajatan hingga Pihak Katering
Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin
KERACUNAN MASSAL - Sebanyak 115 warga mengalami keracunan setelah mengkonsumsi makanan dalam hajatan di dusun Krasakan, Kalurahan Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY, pada Sabtu, 8 Februari 2025. Buntut kejadian ini, polisi periksa pemilik hajatan hingga pihak katering. 

TRIBUNNEWS.COM, Sleman – Satuan Reskrim Polresta Sleman telah memulai penyelidikan terkait dugaan keracunan massal yang terjadi setelah hajatan pernikahan di Krasakan, Kalurahan Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman.

Hingga saat ini, delapan orang telah diperiksa sebagai saksi dalam kasus ini.

Kapolresta Sleman, Kombes Edy Setyanto Erning Wibowo membenarkan sudah memintai keterangans sejumlah saksi.

"Kami sedang melakukan pemeriksaan saksi-saksi, periksa penyelenggara hajatan dan penyedia makanan. Perkara ini ditangani Satreskrim. Yang diperiksa sudah 8 orang," katanya, Senin (10/2/2025). 

Dugaan keracunan massal ini bermula dari hajatan pernikahan yang berlangsung pada Sabtu, 8 Februari 2025.

Baca juga: Ada Bakteri di Makanan yang Sebabkan Warga Ponorogo Keracunan, Ini Penjelasan Polisi

Akad nikah dilaksanakan pada pagi hari, diikuti dengan resepsi di siang hari.

Sebagian makanan dari acara tersebut dibagikan kepada warga sekitar.

Berita Rekomendasi

Setelah menyantap sajian tersebut, pada malam hari, sejumlah warga mulai mengalami gejala keracunan ringan.

Pada Minggu pagi, warga mulai berdatangan ke RSUD Sleman untuk mendapatkan perawatan.

Tindakan Pihak Kesehatan

Kepala Puskesmas Tempel 1, Diana Kusumawati, menjelaskan bahwa lonjakan jumlah pasien yang datang ke RSUD Sleman dilaporkan ke Dinas Kesehatan dan ditindaklanjuti dengan pembentukan posko penanganan.

“Umumnya, warga mengalami gejala demam dan diare,” ujar Diana.

Dari total 151 orang yang bergejala, 27 di antaranya harus dirawat inap di rumah sakit.

Hingga saat ini, 14 orang masih menjalani observasi di posko penanganan.

Mereka yang mengalami gejala berat, seperti tekanan darah rendah, mendapatkan perawatan infus dan antibiotik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas