Awal Mula Kasus Pembunuhan Bayi di Semarang Terungkap, Brigadir AK Tunjukkan Gelagat Aneh
Kasus pembunuhan bayi di Semarang berawal ketika ibu korban pergi berbelanja meninggalkan anaknya sendirian. Korban ditemukan tak bernapas di mobil
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Pravitri Retno W

TRIBUNNEWS.COM - Anggota Direktorat Intelijen Keamanan (Ditintelkam) Polda Jateng, Brigadir AK, dilaporkan atas kasus pembunuhan bayi.
Pelapor merupakan kekasih Brigadir AK berinisial DJP (23) yang juga ibu kandung korban.
Kuasa hukum DJP, Alif Abudrrahman, menyatakan bayi yang dibunuh Brigadir AK merupakan anak kandungnya.
"Jadi kami enggak asal ngomong ini anak siapa, ini ada tes DNA-nya itu anaknya 99,9 persen," ucap Alif, Selasa (11/3/2025), dikutip dari TribunJateng.com.
Kasus pembunuhan berawal ketika Brigadir AK, DJP, dan bayi pergi menggunakan mobil menuju pasar Peterongan, Semarang Selatan, Semarang, Jawa Tengah.
Ketiganya sempat berfoto bersama di dalam mobil pada Minggu (2/3/2025) pukul 14.39 WIB.
DJP turun dari mobil sendirian untuk berbelanja, sedangkan bayi dititipkan ke Brigadir AK di mobil.
Selang 10 menit kemudian, DJP kaget bayinya dalam kondisi tak sadarkan diri.
Brigadir AK mencoba menenangkan DJP dengan berpura-pura bayi tersendak.
"Si ibu kan curiga kalau kesedak kenapa tidak telepon dirinya malah kasih tahu di dalam mobil."
"Di tengah rasa curiga itu, si Ibu langsung ke RS Roemani untuk mendapatkan pertolongan," tuturnya.
Baca juga: Nasib Brigadir AK setelah Bunuh Bayinya Sendiri, Ini Kata Polda Jateng
Bayi laki-laki itu dinyatakan meninggal di rumah sakit pada Senin (3/3/2025).
"Menurut keterangan yang kami dapat penyebabnya adalah gagal pernapasan. Lalu di malam harinya segera anak ini dimakamkan di Purbalingga. Tempat asal Brigadir AK berdomisili," imbuhnya.
DJP curiga dengan kematian bayi setelah Brigadir AK tak dapat dihubungi dan tak diketahui keberadaannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.