Kebakaran Pasar Jumaah Purwakarta, Pedagang Pasrah
Asap hitam tebal membubung tinggi ke langit, menandakan betapa ganasnya kobaran api yang tak terkendali
Editor: Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Pasar Jumaah di Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat terbakar sehingga menghancurkan ratusan kios dalam sekejap, Jumat (21/3/2025) pagi.
Sumber api diduga akibat korsleting listrik di bagian belakang pasar dengan cepat merambat, membakar segala yang ada di hadapannya.
Asap hitam tebal membubung tinggi ke langit, menandakan betapa ganasnya kobaran api yang tak terkendali.
Sejumlah pedagang yang baru saja membeli barang dagangan untuk dijual kembali sebagai persiapan lebaran hanya bisa pasrah melihat harta mereka hangus terbakar.
“Saat itu saya baru mau buka, tiba-tiba api sudah besar banget.
Semua barang-barang yang baru saya beli untuk lebaran ludes,” ujar salah satu pedagang Pasar Jumaah, Omah yang sambil menangis menceritakan, Jumat (21/3/2025).
Baca juga: Kebakaran Komplek Pertokoan Pasar Jumaah Purwakarta, Api Tiba-tiba Membesar Membuat Pedagang Panik
Tim pemadam kebakaran dari Pemkab Purwakarta segera diterjunkan ke lokasi.
Juddy Herdiana, Kepala Pemadam Kebakaran Kabupaten Purwakarta, mengungkapkan bahwa belasan mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang terus berkobar.
Namun, angin kencang yang berembus membuat upaya pemadaman semakin sulit.
"Saat ini, kami masih fokus memadamkan api. Penyebab kebakaran belum bisa dipastikan, namun kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Untuk jumlah kios yang terbakar, kami belum dapat memberikan angka pasti, tetapi hampir semuanya hangus," jelas Juddy dengan penuh kekhawatiran.
Saat peristiwa terjadi, ia menyebutkan bahwa sempat mendengar sejumlah ledakan.
"Awalnya listrik itu padam lalu nyala kembali, tak lama ada suara ledakan, dan akhirnya listrik padam kembali. Engga lama dari suara ledakan itu, api cepat membesar, langsung selamatkan diri," katanya.
Omah yang membuka warung kelontong di Pasar Jumaah itu mengaku tak bisa menyelamatkan barang dagangannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.