Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Awal Mula Dokter PPDS Unpad Lakukan Pelecehan Seksual Menjelang Sahur

Awal mula kasus pelecehan seksual oleh dokter PPDS Unpad, PAP (31), terjadi menjelang sahur pada bulan Ramadan 18 Maret 2025 lalu.

Tribun X Baca tanpa iklan
Editor: Glery Lazuardi
zoom-in Awal Mula Dokter PPDS Unpad Lakukan Pelecehan Seksual Menjelang Sahur
pexels.com/Vidal Balielo Jr.
ILUSTRASI DOKTER - Awal mula kasus pelecehan seksual oleh dokter PPDS Unpad, PAP (31), terjadi menjelang Sahur pada bulan Ramadan 18 Maret 2025 lalu. Dokter tersebut diduga melakukan pelecehan terhadap beberapa korban. 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Awal mula kasus pelecehan seksual oleh dokter PPDS Unpad, PAP (31), terjadi menjelang Sahur pada bulan Ramadan 18 Maret 2025 lalu. 

Lokasi kejadian berada di gedung MCHC RSHS Bandung.

Dokter tersebut diduga melakukan pelecehan terhadap beberapa korban.

Pelaku sudah menargetkan korban incaran.

PAP melihat korban berinisial FH di ruang IGD RSHS Bandung.

Setelah menargetkan korban, pelaku meminta korban dari ruang IGD ke Lantai 7 Gedung MCHC RSHS Bandung.

Di waktu-waktu tiga sampai empat jam menjelang Sahur, pelaku melecehkan korban. 

Berita Rekomendasi

Hal itu diungkap Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Hendra Rochmawan.

Baca juga:  Pelecehan Seksual oleh Dokter PPDS Unpad di Gedung MCHC RSHS Bandung

“Pelaku meminta korban mengganti pakaian dengan baju operasi berwarna hijau dan memintanya melepas baju juga celananya,” ujar Kombes Hendra pada saat sesi jumpa pers di Mapolda Jawa Barat pada Rabu (9/4/2025).

Di salah satu ruang kosong di Gedung MCHC RSHS Bandung, pelaku menodai korban.

Pelaku memasukkan jarum ke bagian tangan kiri dan kanan korban sebanyak 15 kali.

Setelah itu, pelaku menghubungkan jarum tersebut ke selang infus dan menyuntikkan cairan bening ke dalamnya. Beberapa menit kemudian, korban mulai merasakan pusing hingga akhirnya tidak sadarkan diri.

Setelah sadar, si korban diminta mengganti pakaiannya lagi. Lalu, setelah kembali ke ruang IGD, korban baru menyadari bahwa saat itu pukul 04.00 WIB. 

“Korban pun menceritakan kepada ibunya bahwa pelaku mengambil darah sebanyak 15 kali percobaan dan menyuntikkan cairan bening yang membuat korban tak sadar. Ketika buang air kecil, korban merasakan perih di bagian tertentu,” kata dia.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
asd
Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 0:00
Loaded: 0%
Stream Type LIVE
Remaining Time 0:00
Â
1x
    • Chapters
    • descriptions off, selected
    • subtitles off, selected
      Advertisement
      ×

      Ads you may like.

      © 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
      Atas