Nasib Jan Hwa Diana seusai Laporkan Cak Ji, Gudang Perusahaan Didemo hingga Dilaporkan Karyawan
Polemik antara pengusaha Diana dengan Wawali Surabaya, Armuji berakhir damai. Namun para karyawan tetap melaporkan Diana dan menggelar unjuk rasa.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Bobby Wiratama

TRIBUNNEWS.COM - Pengusaha Jan Hwa Diana mendatangi rumah dinas Wakil Wali Kota Surabaya, Jawa Timur untuk menyampaikan permintaan maaf, Senin (14/4/2025).
Diana akan mencabut laporan kasus pencemaran nama baik dengan terlapor Wakil Wali Kota (Wawali) Surabaya, Armuji atau Cak Ji.
Meski permintaan maaf diterima, Pemerintah Kota Surabaya tetap mendampingi karyawan CV Sentosa Seal membuat laporan ke Polda Jatim.
Diana selaku pemilik perusahaan diduga menahan ijazah para karyawan hingga berujung disidak Cak Ji.
Jika terbukti melakukan penahanan ijazah, Diana terancam penjara 6 bulan atau denda Rp 50 juta.
Sejumlah massa juga mendatangi perusahaan CV Sentosa Seal di Margomulyo, Surabaya menuntut Diana dipenjara.
Dalam unjuk rasa tersebut, massa membawa foto Diana dan membakar ban di depan perusahaan.
Koordinator aksi, Baihaqi, mengaku menemukan ketidaksesuaian bentuk usaha yang dijalankan CV Sentosa Seal dengan izin usahanya.
”Kami datang dengan tuntutan jelas, kami punya bukti adanya penahanan ijazah, gaji karyawan di bawah UMK, dan para karyawan tidak didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD Surabaya, dr Akmarawita Kadir, mengatakan para karyawan akan dipanggil untuk mengklarifikasi kasus ini.
"Kami bersama seluruh anggota Komisi akan menghadirkan karyawan yang bersangkutan untuk kami minta penjelasan langsung," tandasnya.
Baca juga: Pasca Pertemuan dengan Wakil Walikota Surabaya, Jan Hwa Diana: Cak Armuji Orangnya Baik
Ia akan mengawal kasus ini dan memperjuangkan hak para karyawan yang diduga ijazahnya ditahan.
Kata Wali Kota Surabaya
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan pemilik perusahaan enggan diajak diskusi sehingga Pemkot Surabaya akan mendampingi para karyawan membuat laporan polisi.
"Saya sudah telepon semua pihak. Pemiliknya ngomong ini 'bukan pegawai saya', yang pegawai ngomong 'saya adalah pegawai di tempat perusahaan ini'," tuturnya, Senin (14/4/2025), dikutip dari Surya.co.id.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.